Ini Dia Penemuan Mengejutkan, Waduk Air Bawah Laut Tersembunyi di Lepas Pantai Selandia Baru

Rabu 25-10-2023,15:27 WIB
Reporter : Rani
Editor : Rendi Kurniawan

HARIANOKUS.COM - Para pakar baru-baru ini berhasil mengidentifikasi sebuah fenomena alam yang luar biasa waduk air bawah laut yang terletak di lepas pantai Selandia Baru.

Air ini, dengan volume yang sebanding dengan seluruh lautan, terperangkap dalam sedimen dan batuan di dasar laut, jauh di dalam kerak Bumi.

Dengan menggunakan gambar seismik 3D, peneliti mengungkapkan bahwa waduk bawah laut ini terletak sekitar dua mil di bawah dasar laut, dekat patahan Hikurangi, yang juga dikenal sebagai zona subduksi.

Di sini, lempeng tektonik Pasifik tenggelam ke bawah lempeng Australia dan memasuki mantel Bumi.

Gesekan antara lempeng-lempeng ini menyebabkan gempa bumi yang tidak biasa, dikenal sebagai peristiwa pergeseran perlahan, yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan tanpa merusak permukaan Bumi secara signifikan.

BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Alam, Ini 5 Destinasi Air Terjun di Sleman Jogja yang Memikat

Para ilmuwan tertarik untuk memahami mengapa jenis gempa ini lebih sering terjadi di beberapa patahan daripada yang lain.

Beberapa gempa bumi pergeseran lempeng lambat diduga terkait dengan air yang terperangkap di bawah permukaan, meskipun sebelumnya belum ada bukti geologis yang meyakinkan tentang reservoir air besar di patahan Selandia Baru.

Penulis utama studi ini, Andrew Gase, mengungkapkan, belum bisa memahami sepenuhnya dampaknya pada patahan ini, tetapi pihaknya bisa melihat bahwa jumlah air yang terperangkap jauh lebih besar daripada yang diharapkan.

Fenomena ini berasal dari batuan berpori yang terbentuk selama salah satu letusan gunung berapi terbesar di Bumi. Air meresap ke dalam batuan ini seiring waktu, membentuk waduk besar yang sekarang terkubur dalam kerak Bumi.

Penelitian ini didasarkan pada data dari pelayaran seismik dan pengeboran lautan ilmiah yang dipimpin oleh para peneliti dari Institut Geofisika Universitas Texas (UTIG).

BACA JUGA:Hari Ini Jam 10 Pagi, Prabowo-Gibran Mendaftar ke KPU

Para ilmuwan berencana untuk melakukan pengeboran lebih dalam untuk menentukan lokasi akhir air tersebut dan untuk memahami apakah air ini mempengaruhi tekanan di sekitar patahan.

Lokasi penemuan air ini adalah bagian dari provinsi vulkanik yang luas, yang terbentuk ketika gumpalan lava setara dengan ukuran Amerika Serikat menerobos permukaan Bumi di Samudra Pasifik sekitar 125 juta tahun yang lalu.

Kejadian ini merupakan salah satu letusan gunung berapi terbesar yang pernah tercatat, berlangsung selama beberapa juta tahun.

Kategori :