Peringati HKB 2022, SANTANA SPMAA Giatkan Simulasi Penanggulangan Bencana Banjir dan Gempa

Peringati HKB 2022, SANTANA SPMAA Giatkan Simulasi Penanggulangan Bencana Banjir dan Gempa

SINDANG DANAU – Sebagai komitmen dukungan memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 26 April 2022, Santri Tanggap Bencana (SANTANA) Ponpes SPMAA OKUS mengadakan giat latihan simulasi penanggulangan bencana banjir dan gempa. Latihan ini dipusatkan di lokasi Komplek Ponpes SPMAA OKUS, Puncak Bukit Tenggalingan, Muara Sindang, Sindang Danau, Selasa (26/4/2022), kemarin.

 

Sekitar 100 peserta turut bergabung dalam rangkaian kegiatan peringatan HKB2022 ini. Mereka berasal dari personil SANTANA, santri Ponpes SPMAA, pelajar warga pendidikan, tokoh masyarakat, lembaga adat, kelompok tani, dan relawan perempuan.

 

Komandan SANTANA OKUS, Drs. Najiruddin AS menuturkan kegiatan simulasi penanggulangan bencana banjir dan gempa merupakan rangkaian satu dari enam macam agenda peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2022 yang diadakan SANTANA SPMAA.

 

“Di HKB 2002 ini kami mengadakan rangkaian kegiatan yaitu Ngaji Doa Mitigasi, Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Pengenalan Misi SANTANA, Simulasi Gulben Banjir Gempa, Water Rescue Training dan Buka Puasa Bersama," kata alumni UIN Raden Fattah ini.

 

Selain memperingati HKB 2022, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan keterampilan tugas relawan SPMAA dan kapasitas layanan SANTANA dalam menghadapi resiko bencana beserta dampaknya. Tak kalah penting, jelas Najiruddin, HKB 2022 ini juga dimaksudkan untuk edukasi pembelajaran masyarakat dan keluarga supaya sadar bencana, terutama mereka yang masuk kategori rentan yaitu disabilitas, anak, wanita dan lanjut usia.

 

"Peserta kegiatan ini didominasi warga kaum ibu dan wanita. Alhamdulillaah ini berarti potensi keterlibatan perempuan dalam upaya kampanye keluarga tangguh bencana dan tema siap untuk selamat semakin dipahami masyarakat," imbuh Najiruddin.

 

Dalam simulasi penanggulangan bencana banjir dan gempa, diskenariokan latihan warga masyarakat saat bergiat tetiba dikejutkan suara tanda bahaya dari kentongan dan suara sirene ambulan. Warga yang sudah terlatih ini kemudian berlari menyelamatkan diri keluar dari dalam bangunan dan bertindak aman menjauhi reruntuhan. mereka dengan tertib teratur menuju ke titik kumpul semua dipandu relawan SANTANA.

 

Sumber: