Dasar Perpres 72/2021 dan Kerja Sama Lintas Sektor Mampu Tekan Angka Stunting di Bengkulu

Dasar Perpres 72/2021 dan Kerja Sama Lintas Sektor Mampu Tekan Angka Stunting di Bengkulu

--

 

Menurut Iqbal, kerja sama lintas sector yang merupakan instisari dari Perpres 72/2021 itu yang mampu menekan angka stunting di Bengkulu. Dari dasar tersebut, pemerintah secara bersama-sama dengan berbagai pihak berupaya menekan angka tubuh kerdil di Bengkulu yang masih 22,1 persen. Atas kerja sama lintas sektor pemerintah daerah berhasil menekan prevalensi stunting hingga pada angka 19,8 persen, kata Iqbal.

Kerja sama tersebut terlihat dari kinerja pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten di mana pada tahun ini (2023) pemerintah daerah berhasil meraih penghargaan dari pemerintah pusat atas keberhasilan penanganan stunting dan dukungan terhadap program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

 

"Bengkulu meraih lima penghargaan sekaligus salah satunya terkait penurunan angka stunting, Gubernur Rohidin Mersyah dan Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu Derta Rohidin menerima Penghargaan Manggala Karya Kencana. Dan dua penghargaan MKK lainnya diperoleh Bupati Rejang lebong dan Ketua TP PKK Kab Rejang Lebong," ujar Iqbal.

 

Stunting, salah satu program prioritas nasional (Pro-PN), di Bengkulu pelaksanaannya mengacu Pepres telah mengembangkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) sebanyak 31 orang tua asuh yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. 

 

"Terdapat di Kabupaten kaur sebanyak 10 bapak asuh, Bengkulu Selatan sebanyak enam bapak asuh, 12 orang di Kabupaten Lebong, Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak dua orang dan Mukomuko satu orang bapak asuh".

 

Iqbal menambahkan, selain BAAS, pencegahan potensi risiko stunting juga dilaksanakan  dari sektor hulu. Pemerintah juga mengembangkan program elektronik siap nikah siap hamil (Esimil). Elsimil Sebuah inovasi dari BKKBN untuk menekan angka stunting yang ditujukan kepadacalon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan balita.

 

Di Bengkulu, pada 2023 tim pendamping keluarga (TPK) mencatat sebanyak 1.921 calon pengantin. Dari jumlah catin sebanyak itu terdapat 1.562 catin yang berisiko stunting dan 359 calon yang ideal dan layak, sehat menikah, sebut Iqbal.

 

Sumber: