Petani OKU Selatan mengeluh, Harga Jual Biji Kopi Kembali Melorot

Petani OKU Selatan mengeluh, Harga Jual Biji Kopi Kembali Melorot

Petani Kopi di OKU Selatan Saat Memetik Buah Panen.-foto: Dok HOS-

MUARADUA,HARIANOKUS.COM - Petani di Kabupaten OKU Selatan, khususnya yang berkecimpung dalam usaha pertanian kopi, kembali menghadapi masa sulit karena harga jual kopi mengalami penurunan.

Sebelumnya, harga kopi sempat naik hingga mencapai Rp. 40.000 per kilogram, namun kini mengalami penurunan drastis menjadi Rp. 35.000 per kilogram.

Usman, seorang warga Desa Tanah Pilih, Kecamatan Sungai Are, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penurunan harga kopi ini. Ia merasa prihatin karena harga kopi yang turun, sementara kebutuhan hidup terus mengalami kenaikan.

BACA JUGA:Desa Karang Agung Menjadi Tuan Rumah Program Kampung Bebas Narkoba

"Sebelumnya, harga kopi mencapai Rp. 40.000 di Dusun kami, sekarang hanya Rp. 35.000. Sementara biaya hidup terus naik. Kami sangat khawatir," ujarnya pada Jumat (1/9).

Usman juga menyoroti dampak ekonomis dari penurunan harga kopi ini, terutama bagi para petani seperti dirinya.

Ia menyatakan bahwa harga beras, obat-obatan, dan bahan-bahan pertanian lainnya terus naik, sementara pendapatan mereka dari hasil kopi malah menurun.

Hal ini membuat banyak petani merasa cemas dan khawatir dengan situasi ekonomi saat ini.

BACA JUGA:Polsek Muaradua Bangun Sinergi Dengan BPBD Untuk Tanggulangi Bencana Alam

Yanto, seorang warga lainnya dari daerah yang sama, juga merasa terbebani dengan penurunan harga jual kopi yang sangat signifikan.

Ia merasa bahwa setelah harga kopi sempat pulih hingga mencapai Rp. 40.000, sekarang harga tersebut kembali turun, membuat kondisi mereka semakin sulit.

Yanto juga menyuarakan ketidakpuasan terhadap kurangnya upaya pemerintah dalam memberikan dukungan kepada para petani di tengah situasi sulit ini.

Situasi ini menjadi perhatian serius bagi para petani kopi di Kabupaten OKU Selatan, yang semakin kesulitan untuk mempertahankan pendapatan mereka di tengah fluktuasi harga yang tidak menentu. (Dal)

Sumber: