Tertarik Karena Mudah Perawatan, Hasil Panen Pertama Untuk Keluarga

Ibu Patrina Warga Muaradua OKU Selatan saat memantau kebun kacang tanah miliknya.-foto: Dok HOS-
MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Sebuah inisiatif menarik datang dari seorang wanita bernama Partina, seorang petani rumahan yang tinggal di Kelurahan Batu Belang Jaya, Kecamatan Muaradua.
Ia memutuskan untuk memanfaatkan lahan sekitar rumahnya sebagai tempat bercocok tanam, sejalan dengan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
Rumah Partina hampir seluruhnya dikelilingi oleh berbagai jenis tanaman, termasuk buah-buahan, sayuran, dan lain-lain.
Yang terbaru, dia mencoba mengubah tanaman di salah satu lahan kecilnya untuk menanam kacang tanah.
Meskipun luas lahan yang dia gunakan masih terbatas, hanya sekitar 1,5 kapling, Partina yakin bahwa perkebunannya akan memberikan hasil yang positif di masa depan.
"Saat ini, tanaman kacang tanah ini baru berusia setengah bulan. Sebelumnya, lahan ini ditanami jagung," ujar Partina.
Alasannya untuk beralih dari jagung ke kacang tanah adalah karena biaya perawatan jagung yang lebih tinggi.
Sebaliknya, perawatan kacang tanah lebih sederhana dan murah.
"Awalnya, saya memutuskan untuk menanam kacang tanah karena melihat bahwa tanah di samping rumah ini sangat subur dan cocok untuk kacang tanah," tambahnya.
Partina mengungkapkan bahwa dia telah menanam sekitar 1000 batang kacang tanah dalam lahan ini.
Dia juga merintis kebun ini sendiri, dengan membeli bibit yang berkualitas dan menanamnya sendiri.
Biaya yang dikeluarkannya hanya sekitar Rp 50 ribu.
Dalam proses perawatannya, dia tidak mengalami banyak kesulitan.
Tanaman kacang tanah ini hanya memerlukan pemeliharaan sederhana, seperti membersihkan rumput liar di sekitar tanaman dan penggunaan pupuk kompos atau pupuk kandang yang tersedia di sekitar rumah.
Terkait hasil panen yang akan datang, Partina mengatakan bahwa dia tidak terlalu memikirkan seberapa besar jumlahnya.
Hasil panen tersebut nantinya akan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan bisa dibagikan kepada anggota keluarganya.
Hanya sebagian kecil yang mungkin akan dijual.
"Karena ini masih dalam tahap ujicoba, jika hasilnya berhasil dan memuaskan, saya sudah merencanakan untuk membuka lahan yang lebih luas. Ada tiga kapling lagi di depan, dan hasil panennya bisa dijual sebagai bisnis," tutupnya. (end)
Sumber: