Kisah Lutung Kasarung: Jejak Sejarah Tersembunyi Kerajaan Galuh di Gunung Cupu

Legenda Cerita Lutung Kasarung-foto: Wikipedia-
HARIANOKUS.COM - Kisah Lutung Kasarung merupakan cerita rakyat populer di Indonesia, terutama di Jawa Barat.
Di Kabupaten Ciamis, kisah Lutung Kasarung bukan hanya sebagai legenda saja, namun dipercaya sebagai salah satu perjalanan sejarah dari Kerajaan Galuh.
Desa Gunung Cupu, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, konon dipercaya sebagai tempat bertemunya Lutung Kasarung dengan Purbasari.
Di tempat itu terdapat sebuah tumpukan batu yang dikelilingi oleh pepohonan.
Tumpukan batu itu merupakan tempat menyembunyikan benda pusaka dan berbagai rahasia pada masa Kerajaan Galuh milik Ki Ajar Sukaresi (Raja Galuh).
Pusaka itu kemudian disimpan dalam sebuah wadah yang bernama Cepu.
Kemudian Cepu itu dikubur dan di atasnya ditumpuk banyak batu besar hingga menggunung agar tidak ada yang menggali.
Cerita itu sebagai asal muasal penamaan Desa Gunung Cupu.
Petilasan Gunung Cupu hingga saat ini masih dapat dilihat.
Sejumlah benda pusaka yang dikubur itu tidak boleh ada yang mengetahuinya, karena bila dibuka konon pemerintahan akan hancur.
Sehingga muncul moto Rahasiah ulah dibuka (rahasia jangan dibuka).
Tumpukan batu besar yang disebut Gunung Cupu.
Konon di bawahnya terdapat sejumlah benda pusaka dan barang penting lainnya peninggalan Ki Ajar Sukaresi yang dikubur.
Ketua Padepokan Cupumanik Ciamis Oos Koswara membenarkan Cerita Lutung Kasarung berasal dari Gunung Cupu.
Hal itu ditandai dengan beberapa bukti, salah satunya adanya tumpukan batu yang disebut Gunung Cupu tempat disimpannya benda pusaka peninggalan Raja Galuh.
Gunung Cupu yang dulunya hutan belantara, konon dipercaya sebagai tempat untuk melatih para calon raja sebelum menduduki tahta dan memerintah.
Dulu tempat ini merupakan hutan.
Ki Ajar Sukaresi yang tidak lagi bertahta di Kerjaan Galuh memilih pergi ke wilayah Gunung Sawal.
Pusakanya dikubur di sini dalam wadah kotak disebut Cupu.
Dikubur oleh Ciung Wanara kemudian dititipkan ke Purbasari untuk dijaga.
Nah, versi cerita Lutung Kasarung di Desa Gunung Cupu tidak jauh berbeda dengan versi yang sudah dikenal saat ini.
Seorang putri bernama Purbasari diasingkan atau dibuang di hutan tersebut setelah dicelakai oleh kakaknya bernama Purbararang karena perebutan tahta.
Selama di hutan, Purbasari pun bertemu dengan seekor Lutung Kasarung (Guruminda).
Purbasari yang memiliki wajah dan kulit yang buruk rupa akibat dicelakai kakaknya kemudian disuruh mandi oleh Lutung Kasarung di sebuah mata air.
Setelah itu kulit dan wajahnya pun menjadi cantik kembali mirip ibu dari Guruminda yang dicintainya.
"Versi ceritanya sama, Lutung Kasarung bertemu dengan Purbasari lalu jadi Raja," ungkapnya.
Oos menyebut, Guruminda atau Lutung Kasarung diceritakan sebagai seekor kera hitam yang kesasar yang dikutuk karena ia bermimpi mencintai ibunya.
Padahal cerita itu hanya penggambaran saja, Guruminda adalah sosok calon raja yang sedang dilatih dan diuji di hutan tersebut dan tidak memperlihatkan kesaktiannya.
Menurutnya, Guruminda tidak diceritakan dari mana asal keturunannya.
Namun ia disiapkan untuk dididik menjadi raja.
Sumber: