Dukung Program GSMP, Suport lewat Perkebunan Sayur -Sayuran

Dukung Program GSMP, Suport lewat Perkebunan Sayur -Sayuran

--

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Memanfaatkan lahan tanah kosong, jadi perkebunan sesuai program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) memang punya manfaat besar.

Hal ini juga diungkapkan salah satu petani sayuran di desa Watas Kecamatan Sindang Danau OKU Selatan yakni Harun.

 BACA JUGA:Bukan sekedar Bumbu Dapur, Daun Salam Punya 10 Manfaat Untuk Kesehatan

Dimana kebun sayurnya dengan luas setengah hektar ini, membawa manfaat penuh kebutuhan ekonomi rumah tangganya.

Sangat jauh jika dibandingkan dengan beberapa tahun kebelakang saat masih menjadi lahan tidur (kosong).

 BACA JUGA:Siap-Siap, Hari ini Tujuh Kecamatan Di OKUS Bakal Padam Listrik

"Asal muasal, tertarik saja ingin buat perkebunan sayur. Seperti kol (kubis), sawi hijau, bayam, cabai dan lainya. kebetulan wilayah kita kan dingin, cocok untuk tanam sayuran.Jadi saya buatlah kebun ini, dan mulai usaha sejak lebih dari tiga tahun kebelakang," ujarnya.

 

Setelah fokus mengolah perkebunan sayuran, Harun mengaku jika pilihan itu sangat cocok dengan dirinya.

Apalagi dari hasil kebun tersebut, tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari tetapi saat ini sudah dibisniskan penjualannya.

 BACA JUGA:Sanggar Tari Putri Seminung Raih Gelar Favorite di Lomba Tari Tradisi Sriwijaya di Palembang 2023

"Menanam sayuran itu tidak sulit, tetapi memang harus fokus. kunci di pengolahan tanahnya, pupuk, dan pengobatan. Untuk bibit, biasanya saya habis sekitar 3 sampai 4 kampil," jelasnya.

 

Dari bibit tersebut, saat masa panen dia mengaku bisa menghasilkan panen kol sekitar kurang lebih 15 ton.

Dimana dari hasil itu, dia jula dengan harga komulatif terakhir yakni Rp 5000 perkilo.

 

"Alhamdulilah lumayan, tetapi kalau harga itu memang tergantung pasar. Kadang tinggi kadang juga ada masa jeblok," bebernya.

 BACA JUGA:Harapkan Gunung Terang Jadi Pusat Pengembangan Wilayah Berbasis Agrobisnis Dan Juga Industri

"Selain kol, saya juga menanam beberapa petak sayur sawi manis, sawi pahit, bayam dan cabai merah untuk tambahan. Kemarin cabai merah saya jual sekitar 60 kg di harga Rp 35 ribu/kilo," tambahnya.

 

Melihat hasil ini yang cukup menjanjikan, dia juga terus mengajak warga sekitar lain untuk mengembangkan usaha perkebunan sayur. Dimana hasil dari sayur juga sebenarnya tidak kalah menjanjikan.

 

"Penjualan saya juga mudah, biasanya sudah ada yang mau beli untuk dipasarkan sekitar OKU Selatan. Tetapi pasar saya juga saat ini sudah merambah ke Baturaja OKU," pungkasnya. (end)

Sumber: