Petani Jeruk di Buay Pemaca Hadapi Tantangan Sulit Musim Kemarau
Kebun Jeruk BW Ko Liang yang ada di Buay Pemaca.-Foto: Desti/HOS-
BUAY PEMACA, HARIANOKUS.COM - Musim kemarau saat ini telah membuat okuselatan.disway.id/listtag/512/petani">petani okuselatan.disway.id/listtag/223/jeruk">jeruk BW di kawasan Buay Pemaca, OKU Selatan, menghadapi tantangan serius.
Salah satunya adalah Ko Liang, seorang petani jeruk yang dikenal mampu menghasilkan hingga 20 ton jeruk BW sekali panen di lahan seluas 2 hektar.
Jeruk BW, dengan rasa asam manis segar, telah menjadi primadona di pasar lokal.
Harganya yang terjangkau, sekitar 15 ribu per kilogram, membuatnya diminati oleh banyak konsumen.
Namun, musim kemarau yang sedang berlangsung telah menghambat panen jeruk ini.
Ko Liang mengungkapkan, musim kemarau ini sulit sekali untuk panen jeruk.
"Karena tanaman jeruk kami mengalami kekurangan air," Sahut Ko liang.
Lanjutnya, tak ada pilihan lain. Mereka harus menunggu hujan turun sebelum bisa memanen jeruk kembali.
"Semoga saja kemarau segera berakhir agar panen jeruk BW bisa berjalan lancar seperti biasanya". Ujarnya
Jeruk BW yang dihasilkan oleh petani di Buay Pemaca biasanya dijual seharga 15 ribu per kilogram dan kemudian dijual lagi di pasaran dengan harga sekitar 18 ribu hingga 20 ribu per kilogram.
"Harapan para petani adalah agar musim kemarau ini segera berakhir sehingga jeruk BW yang manis dan segar bisa terus dinikmati oleh konsumen setia," katanya. (Dest)
Sumber: