Pakis, Si Sayuran Liar yang Menjadi Favorit di OKU Selatan

HARIANOKUS.COM - Tumbuhan liar yang tumbuh di perkebunan, Pakis, adalah jenis sayuran yang semakin digemari oleh masyarakat OKU Selatan. 

Sayuran ini, biasanya diolah dengan cara tumis dan, meskipun tidak banyak bumbu yang digunakan untuk memasaknya, rasa yang dihasilkan sangat luar biasa.

Pakis biasanya dimasak dengan dicampur dengan cabai, bawang merah dan putih, serta diberi garam dan penyedap rasa sesuai selera. 

Meskipun, penyajiannya sangat sederhana, tekstur lembut dari sayuran ini membuat sensasi yang sangat istimewa di mulut.

BACA JUGA:Melihat Stadion Dengan Ketinggian yang Menantang, Pemain Kelas Dunia Harus Pakai Oksigen Tambahan

Pertumbuhan Pakis sangat subur dan bisa ditemukan, dengan mudah di kebun-kebun dan lapangan terbuka di OKU Selatan. 

Banyaknya jumlah tanaman Pakis, yang tumbuh di daerah tersebut menjadikannya sebagai salah satu tanaman yang mudah didapat dan menjadi simbol dari kemakmuran sumber daya alam di daerah tersebut.

Masyarakat setempat sangat menyukai sayuran ini, bukan hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena kemudahan dalam memasak dan mendapatkannya. 

Di samping itu, citarasa hidangan Pakis sangat pas pada menu makanan sehari-hari di OKU Selatan. Dengan hidangan ini, masyarakat setempat tidak perlu khawatir, untuk membeli sayuran yang harus diimpor dari luar negeri.

BACA JUGA:Anak Lebah, Kuliner Khas OKU Selatan yang Lezat dan Sehat

Seiring dengan peningkatan kebutuhan dan permintaan pasar, sayur-sayuran tersebut saat ini disediakan di pasar-pasar lokal di daerah tersebut. Tidak hanya menjadi sumber pangan, tetapi Pakis juga, menjadi objek wisata kuliner di daerah tersebut.

Dalam budaya makan setempat, Pakis memiliki makna yang cukup mendalam. Ini bukan hanya sekadar sayuran yang lezat namun juga, merupakan simbol keanekaragaman pangan tanah air, dan potret dari kemakmuran sumber daya alam yang melimpah di daerah OKU Selatan. 

Dengan Budaya pakis ini, semoga tradisi makanan lokal dapat terus dikembangkan dan dijaga agar tetap lestari.

Sumber: