Sawah di OKU Selatan Terancam Gagal Panen Akibat Penyakit dan Kurangnya Pupuk

Sawah di OKU Selatan Terancam Gagal Panen Akibat Penyakit dan Kurangnya Pupuk

Diduga terserang penyakit kuning serta terlambatnya pasokan pupuk mengakibatkan puluhan hektar sawah petani diwilayah Kabupaten OKU Selatan terancam gagal panen.-Foto: Hamdal Hadi/HOS-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Puluhan hektar sawah petani di Kabupaten OKU Selatan terancam gagal panen akibat serangan penyakit kuning dan terlambatnya pasokan pupuk.

Kejadian ini dialami oleh sejumlah warga Kecamatan Sindang Danau, Kabupaten OKU Selatan, yang sawahnya baru saja ditanami. Muhtar, salah satu petani di wilayah tersebut, mengungkapkan kekhawatirannya.

"Petani sawah sekarang sudah pasrah. Karena penyakit kuning itu, paling tinggal 5 persen yang bisa dipanen. Penyebabnya, kadang terlambat pupuk, cuaca, dan minimnya penyuluhan," ujarnya pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Menurut Muhtar, cuaca buruk dan minimnya pasokan pupuk menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para petani.

BACA JUGA:Waduh, Tawanan Gajah Liar Porak Porandakan Perkebunan dan Pondok Warga di OKU Selatan

BACA JUGA:MataHati Resmi Terima SK Rekomendasi DPP Gerindra untuk Pilgub Sumsel 2024

"Kami sendiri diperkirakan mengalami kerugian hingga 5 juta rupiah, belum lagi petani lainnya yang memiliki lahan lebih luas," katanya.

Meskipun Sindang Danau tidak kekurangan air, padi tetap membutuhkan asupan pupuk dan pengetahuan pertanian yang memadai.

"Kami berharap, sebagai petani padi, perhatian lebih diberikan, seperti pupuk yang tidak terlambat dan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan kami," tambahnya.

Muhtar juga berharap Pemerintah Kabupaten, terutama instansi terkait, lebih memperhatikan kebutuhan petani.

BACA JUGA: Dinas KB OKU Selatan Gelar Orientasi Pemutakhiran Data Keluarga 2024

BACA JUGA:BPBD OKU: Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Pendek dan Basah

"Jika ada pembinaan, bimbingan, serta bantuan pupuk yang tepat waktu, tentu sangat membantu kami. Tanpa pupuk dan pengetahuan bertani yang memadai, hasilnya tidak akan maksimal," jelasnya.

Ia menambahkan, peristiwa gagal panen ini seharusnya menjadi pelajaran dan perhatian bagi pemerintah agar tidak terulang di masa depan.

Sumber: