Legenda Danau Ranau: Kisah Pohon Haru dan Sepasang Naga
Danau ranau-Fhoto:Ist-
Harianokus. Com Danau Ranau adalah danau terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba. Terletak di perbatasan antara Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung, air Danau Ranau berasal dari Sungai Warkuk yang mengalir menuju Sungai Selabung, salah satu anak Sungai Komering.
Masyarakat setempat meyakini bahwa Danau Ranau dijaga oleh seekor naga jantan. Menurut kepercayaan, jika naga ini muncul ke permukaan, malapetaka akan terjadi.
Legenda Danau Ranau
Kisah Danau Ranau berawal dari sebuah desa bernama Kampung Sukau yang terletak di kaki Gunung Seminung. Penduduk desa hidup dengan pantangan keras: dilarang mencuri kayu dan berburu di Hutan Seminung. Alasannya, di dalam hutan terdapat Pohon Haru yang dipenuhi ular, dan siapa pun yang tersesat di sana takkan pernah kembali.
Suatu hari, seorang pria gagah bernama Rakian Sukat datang ke Kampung Sukau untuk mencari tempat bertapa. Setelah mendengar kisah tentang Pohon Haru dari warga setempat, ia memutuskan untuk menebang pohon tersebut demi mengakhiri ketakutan masyarakat.
Perjalanan Rakian Sukat dimulai saat fajar. Ketika tiba di Pohon Haru, kekuatan mistis pohon itu mencoba menghipnotisnya dengan perasaan sedih. Namun, Rakian Sukat segera tersadar dan mengeluarkan pedang sakti pemberian gurunya. Ia bersiap menghadapi bahaya.
Tiba-tiba, sepasang naga bersisik emas muncul dan menyerangnya. Setelah pertarungan sengit, Rakian Sukat berhasil menebang Pohon Haru menggunakan pedang sakti. Ajaibnya, serpihan pohon yang jatuh ke air berubah menjadi ikan, sementara batang dan cabang pohon menjelma menjadi sungai kecil. Dari lubang pohon, air terus mengalir hingga membentuk sebuah danau.
Danau ini dipercaya dijaga oleh naga jantan yang akan menebar penyakit jika terjadi kemaksiatan di sekitarnya. Hingga kini, danau tersebut dikenal dengan nama Danau Ranau, yang berarti indah dan nyaman.
Sumber: