Populasi Ikan Khas Danau Ranau Terancam, Nelayan Keluhkan Penurunan Pendapatan

"Ikan Khas Danau Ranau Terancam Punah, Nelayan Keluhkan Kehadiran Ikan Betutu--Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.--
Harianokus.com - Populasi ikan khas yang menjadi identitas perairan tawar di Danau Ranau, Kabupaten OKU Selatan, kini menghadapi ancaman serius. Penurunan populasi ikan lokal seperti Mujair Kumbang (Hitam), Nila, Semah, dan Balau mencapai angka drastis hingga 70 persen. Salah satu penyebab utama adalah kehadiran ikan Betutu, yang berkembang biak dengan pesat di danau terbesar di Sumatera Selatan ini.
Ansori, seorang nelayan di Kecamatan Banding Agung, mengungkapkan bahwa ikan khas Danau Ranau kini semakin sulit ditemukan. “Ikan Mujair Kumbang, Semah, dan Balau mulai langka. Sebaliknya, ikan Betutu semakin banyak ditemukan oleh nelayan,” ujarnya.
BACA JUGA:Gangguan Distribusi Air di OKU Selatan: PDAM Tirta Saka Selabung Lakukan Perbaikan
BACA JUGA:Tempoyak: Kuliner Fermentasi yang Tetap Digemari di OKU Selatan
Nelayan juga mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap pola makan ikan Betutu, yang diduga memakan benih ikan asli Danau Ranau. “Kami sering menemukan benih ikan khas di perut ikan Betutu yang kami tangkap,” tambah Ansori.
Penurunan populasi ikan khas ini berdampak signifikan terhadap penghasilan nelayan. Harga ikan Betutu, yang kini mendominasi tangkapan, jauh lebih rendah dibandingkan ikan lokal seperti Mujair dan Semah yang memiliki nilai jual tinggi. Akibatnya, pendapatan nelayan merosot tajam, sehingga menambah beban ekonomi masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Protes Jalan Rusak, Warga Kecamatan Payaraman dan Lubuk Keliat Tanam Pohon di Tengah Jalan
BACA JUGA:Protes Jalan Rusak, Warga Kecamatan Payaraman dan Lubuk Keliat Tanam Pohon di Tengah Jalan
Tidak hanya nelayan, warga yang tinggal di sekitar Danau Ranau juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan ikan lokal. Kondisi ini membuat mereka prihatin akan keberlanjutan sumber daya perikanan khas daerah tersebut.
Menanggapi hal ini, Camat Banding Agung, Adi Syaputra, S.H., menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengatasi masalah ini. “Kami akan mengupayakan bantuan berupa bibit ikan khas seperti Mujair. Koordinasi dengan pihak terkait akan dilakukan untuk pelepasan benih baru guna memulihkan populasi ikan khas Danau Ranau,” jelasnya.
Pemulihan populasi ikan khas di Danau Ranau menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Langkah-langkah strategis seperti pelepasan benih ikan khas dan pengelolaan ikan predator seperti Betutu perlu segera dilakukan demi melestarikan keanekaragaman hayati perairan ini.
BACA JUGA:Banjir dan Kerusakan Jalan Raya Ranau, Warga Sumsel Geram Tak Ada Solusi
Sebagai salah satu ikon wisata OKU Selatan, keberlanjutan ekosistem Danau Ranau sangat penting untuk mendukung perekonomian masyarakat, terutama bagi para nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan ikan di danau ini. Dengan upaya bersama, diharapkan populasi ikan khas Danau Ranau dapat pulih dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi semua pihak.
Sumber: