Musim Kemarau yang Panjang Menghantui OKU Selatan, Petani Terdampak, Polusi Udara Meningkat

--
MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Musim kemarau yang berkepanjangan telah melanda wilayah OKU Selatan selama hampir tiga bulan terakhir, memberikan dampak serius pada petani dan lingkungan sekitar.
Cuaca yang tidak bersahabat ini telah menimbulkan berbagai masalah, termasuk kegagalan panen, pembakaran hutan, dan peluang adanya peningkatan polusi udara OKU Selatan, (19/09/2023).
Petani di OKU Selatan sangat terdampak oleh musim kemarau yang tidak kunjung berakhir. Tanaman mereka mati akibat kekurangan air, dan kehilangan hasil panen yang diharapkan telah merugikan banyak keluarga petani.
BACA JUGA:PDI-P Resmi Perkenalkan Anggota Baru dan Visi Strategis untuk Kabupaten OKU Selatan
Kondisi ini juga telah berdampak pada ketersediaan makanan lokal, dengan kualitas air yang semakin buruk akibat pencemaran limbah industri.
Selain itu, polusi udara semakin meningkat karena pembakaran hutan yang marak terjadi sebagai upaya untuk membersihkan lahan dan memenuhi kebutuhan kayu bakar.
Asap tebal dari pembakaran hutan telah mengganggu kualitas udara di daerah ini, meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
BACA JUGA:Kejari OKU Selatan Tetapkan Dua Tersangka Dalam Kasus Pengadaan Alat Covid 2022
Saat ini, tidak ada tanda-tanda hujan yang diharapkan dalam perkiraan cuaca, yang membuat ketidakpastian semakin besar.
Warga OKU Selatan berharap agar hujan segera datang untuk meredakan situasi ini dan membantu mengatasi dampak yang terus berlanjut akibat musim kemarau yang panjang.
Pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mendukung petani dan mengurangi polusi udara yang semakin memburuk.
Dalam situasi darurat seperti ini, kolaborasi antara pemerintah, petani, dan masyarakat lokal sangatlah penting untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh OKU Selatan. (Dest)
Sumber: