Bahas Upaya-Upaya Penanganan Konflik Gajah Liar

Bahas Upaya-Upaya Penanganan Konflik Gajah Liar

Rapat Pemda OKUS atasi Gajah Liar.-Foto: Hamdal Hadi/HOS-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Selatan menggelar rapat penanganan konflik gajah liar di Hutan Swaka Satwa Gunung Raya, Kecamatan Buay Pembaca, dan Kecamatan Buana Pembaca, yang diselenggarakan di ruang Sekretaris Daerah pada Kamis (2/11).

Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten I, Joni Rafles, AP., M. Si, yang didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadin LH), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Camat Buay Pembaca, Camat Buana Pembaca, Danramil, dan Kepala Bagian Kehutanan dan Perikanan Sumber Daya Alam (BKPSDA).

Sugito, Kepala Bagian Wilayah III dari BKPSDA, mengungkapkan bahwa saat ini kondisi hutan telah mengalami penurunan yang signifikan. Kawasan konservasi, termasuk hutan produksi, juga telah mengalami penurunan yang serius.

BACA JUGA:Heru Prayogo Memperjuangkan Isu Gajah Liar OKUS Di Dalam Rapat DPRD Provinsi Sumsel

"Saat ini, jalur yang biasa digunakan oleh gajah dalam kawasan konservasi semakin menyusut. Bahkan, banyak hutan produksi yang terbakar, sehingga gajah terpaksa keluar dari habitatnya," jelasnya.

Karena itu, situasinya tidak lagi ideal, dan gajah sering berinteraksi langsung dengan masyarakat dengan masuk ke pemukiman dan perkebunan warga.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dalam mengelola kawasan konservasi dan berkoordinasi untuk mengembangkan kawasan hutan produksi.

"Kami, BKPSDA, tidak memiliki wewenang untuk menggiring gajah, tetapi kami berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi hewan-hewan liar," tambahnya.

BACA JUGA:Anak Gajah Liar Berulah! Warga Desa Tri Anggun Jaya Merasa Terancam

Joni Rafles, Asisten I, AP., M. Si, memerintahkan instansi terkait untuk membentuk tim penanganan Konflik Satwa di wilayah Kabupaten OKU Selatan.

Herman dari BKPSDA Wilayah IIIV menyatakan bahwa kendala utama adalah masuknya gajah ke perkebunan masyarakat, karena hutan sudah mulai gundul.

"Gajah sekarang mencari perlindungan di tempat-tempat strategis seperti kebun kopi dan sawit warga, karena tidak ada lagi tempat bagi mereka untuk tinggal," ungkapnya.

Langkah pertama yang harus diambil adalah penanganan internal bersama masyarakat setempat jika ada gajah yang berkeliaran di sekitar mereka.

BACA JUGA:Gajah Liar Berulah di Desa Sumberingin, Buay Pemaca

Sumber: