Harga Cabai Meroket di Pasar Martapura, Emak-Emak Terkejut

Harga Cabai Meroket di Pasar Martapura, Emak-Emak Terkejut

Foto - Harga cabai di Pasar Inpres Martapura yang mendadak meroket.--

MARTAPURA, HARIANOKUS.COM - Emak-emak di Martapura OKU Timur, Sumatera Selatan terkejut, sebab harga cabai di Pasar Inpres Martapura mendadak meroket. Cabai merah keriting di Pasar Inpres Martapura pada Kamis, 2 November 2023, mencapai Rp 70 ribu per kilogram.

Padahal, seminggu sebelumnya, harga cabai ini berkisar Rp 35 ribu per kilogram.

Tidak hanya cabai merah, harga cabai rawit hijau juga meroket, mencapai Rp 70 ribu per kilogram. Bahkan cabai setan atau cabai burung lebih mahal lagi, sudah mencapai Rp 80 ribu per kilogram.

Menurut Ani, pedagang cabai di Pasar Inpres Martapura, harga cabai mulai meroket sejak seminggu terakhir.

Harga cabai terus merangkak naik hampir setiap hari, kenaikannya sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per hari.

"Naik Rp 70 ribu baru hari ini, kemarin masih Rp 60 ribu," kata Ani, pedagang cabai di Pasar Inpres Martapura, pada Kamis, November 2023.

Ani menjelaskan bahwa penyebab melonjaknya harga cabai adalah karena stok hasil panen petani yang menurun. Saat ini merupakan musim kemarau, sehingga batang cabai mengering dan buahnya sedikit.

"Sekarang ini musim kemarau, batang kering. Jadi buah sedikit," kata Ani, sambil menjelaskan bahwa dia mengambil stok cabai dari daerah OKU Selatan.

Di OKU Selatan, hasil panen cabai di wilayah pegunungan sangat minim, sementara yang masih panen adalah di wilayah rendah, seperti di sekitar Danau Ranau.

Akibat melonjaknya harga cabai, banyak ibu-ibu rumah tangga terkejut dengan kenaikan hingga Rp 70 ribu per kilogram, karena minggu sebelumnya masih berada di kisaran Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu.

"Pembeli seharusnya ingin membeli satu kilogram, tetapi akhirnya hanya membeli setengah kilogram," ujar Ani.

Pedagang cabai lainnya, Sadewo, juga mengatakan bahwa harga cabai mulai naik sejak seminggu lalu dengan kenaikan yang signifikan. Penyebabnya adalah stok cabai yang sedikit dan kadang-kadang petani menjual cabai di luar provinsi karena harga lebih tinggi. (*)

Sumber: