Produksi Minyak Harus Capai 635 Ribu Barel Perhari di Tahun 2024, SKK Migas Lakukan "Sidak" Optimasi Lifting

Produksi Minyak Harus Capai 635 Ribu Barel Perhari di Tahun 2024, SKK Migas Lakukan

Produksi Minyak Nasional Tahun 2024, SKK Migas Deputi Eksploitasi Wahyu Wibowo, Optimasi Lifting dan Kunjungan Lapangan, Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Prabumulih.-foto: Dian Sumeks-

Prabumulih, HARIANOKUS.COM -  Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahyu Wibowo, bersama Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan dan Kepala Departemen Operasi SKK Migas Sumbagsel, Bambang Dwi Januarto, melakukan kunjungan ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 di Prabumulih pada Jumat (29/12) sore.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan produksi akhir tahun guna memaksimalkan penjualan minyak di tahun 2023 dan memulai tahun 2024 dengan kondisi yang segar.

Wahyu menjelaskan bahwa kunjungannya juga memiliki tujuan informal, yaitu bertemu dengan pelaku industri hulu migas, terutama Pertamina dan KSO, guna mendapatkan masukan untuk meningkatkan produksi.

"Kita bisa mendapatkan input-input dari KSO, bisa mendengarkan keluh kesah mereka dalam rangka meningkatkan produksi," ujarnya.

Pentingnya koordinasi dengan Pertamina terungkap, dengan fokus pada PHR Zona 4 yang diakui sebagai perusahaan paling agresif dan masif dalam pemboran.

BACA JUGA:Dua Pelaku Penggelapan Minyak CPO Dibekuk di Banyuasin Sumsel

Wahyu mengungkapkan kepuasannya atas semangat dan peningkatan produksi yang telah dilakukan oleh PHR Zona 4.

Selain kunjungan ke PHR Zona 4, tim SKK Migas juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) di proyek Seleraya Belida (SRB) di Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.

Meskipun menghadapi kendala cuaca buruk dan kondisi jalan yang rusak, produksi minyak di SRB berhasil dinaikkan dari 1000 Barel minyak per hari (BOPD) menjadi 2000 BOPD pada tanggal 28 Desember.

Wahyu berharap produksi gas di Seleraya dapat dimonetisasi, memberikan tambahan pendapatan, dan meningkatkan produksi secara keseluruhan.

"Asumsi saya mungkin 5000 bisa didapatkan dengan mudah," tambahnya dengan penuh optimisme.

BACA JUGA:Gudang Minyak Oplosan Kembali Dibongkar Polres OKU Timur

Mengenai capaian target di tahun 2023, Wahyu mengungkapkan bahwa meskipun target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tidak tercapai, penurunan produksi minyak nasional hanya sekitar 1 persen.

Demi mencapai target APBN 2024, Wahyu menyebut bahwa tantangan utama adalah menaikkan produksi sekitar 30 ribu BOPD.

Sumber: