Tempoyak, Kuliner Khas Melayu, Dicatat sebagai Warisan Dua Budaya

Tempoyak, Kuliner Khas Melayu, Dicatat sebagai Warisan Dua Budaya

tempoyak Durian Khas 2 daerah-desti-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Tempoyak, sebuah hidangan unik berasal dari durian yang telah mengalami proses fermentasi, telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia.

Makanan khas etnis Melayu, yang terutama populer di pulau Sumatra dan Kalimantan, menggambarkan keanekaragaman kuliner Indonesia dan sejarah proses fermentasi di Nusantara.

Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya mencatat okuselatan.disway.id/listtag/190437/tempoyak">Tempoyak pada tahun 2011 sebagai salah satu WBTB yang berasal dari provinsi Jambi dengan nomor registrasi 2011001860.

Pada tahun 2019, pengakuan tersebut diperluas untuk mencakup Tempoyak dari Sumatera Selatan.

Bersamaan dengan Tanjak, mencerminkan pentingnya hidangan ini dalam mempertahankan warisan kuliner tradisional.

BACA JUGA:Buah Durian, Raja Nutrisi bagi Kesehatan Anda!

Tempoyak tidak hanya menjadi sajian lauk yang disantap bersama nasi, tetapi juga digunakan sebagai bumbu masakan untuk hidangan-hidangan seperti gulai, brengkes, sambal, dan seruit.

Setiap daerah memiliki variasi cara mengolah dan mengonsumsi Tempoyak, menciptakan ragam cita rasa yang khas.

Sejarah Tempoyak tidak dapat dilepaskan dari peran Kerajaan Melayu di Jambi pada abad ke-14.

Yang memainkan peran utama dalam penyebaran makanan tradisional ini melalui migrasi masyarakat Melayu ke berbagai daerah, termasuk kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu.

Proses pembuatan Tempoyak melibatkan fermentasi daging durian yang dip

BACA JUGA:Durian Musang King, Kisah Kelezatan Durian Malaysia yang Menduniaisahkan dari bijinya, ditambah dengan sedikit garam dan cabe rawit.

Setelah fermentasi selama 3-5 hari, Tempoyak siap untuk digunakan dalam berbagai hidangan, seperti sambal yang disertai dengan ikan teri, ikan mas, atau ikan patin.

Pengakuan Tempoyak sebagai Warisan Budaya Takbenda memberikan penghormatan pada nilai-nilai budaya dan tradisi kuliner yang kaya di Indonesia.

Sumber: