Ganggu Pandangan Pengendara, Warga OKU Selatan Keluhkan Tingginya Rumput Liar di Jalan - Jalan Poros

Ganggu Pandangan Pengendara, Warga OKU Selatan Keluhkan Tingginya Rumput Liar di Jalan - Jalan Poros

Beberapa titik wilayah jalan di OKU Selatan saat ini bahu jalan ditumbuhi rumput liar yang tinggi.-FOTO: DOK HOS-

OKU SELATAN, HARIANOKUS.COM - Keberadaan rumput liar yang tumbuh di sisi kanan bahu jalan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan saat ini menjadi keluhan bagi warga, terutama para pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas.

Burhan, salah satu warga Tanjung Bulan Kecamatan Pulau Beringin, mengungkapkan keluhan tersebut.

Menurutnya, rumput liar yang tumbuh di beberapa poros jalan utama kini telah mencapai tinggi yang mengganggu.

Bahkan, rumput tersebut sudah memasuki badan jalan.

"Sebagai pengendara mobil, saya pribadi merasa terganggu. Pandangan menjadi terbatas, dan jalur jalan pun menyempit karena rumput sudah menutupi badan jalan," ujarnya pada 29 Februari 2024.

BACA JUGA:Harga Beras Melejit, Petani OKU Selatan Minta Pemerintah Cepat Cari Solusi

Dilihat dari kondisi saat ini, Burhan menyatakan bahwa tingginya rumput liar tersebut merata di sejumlah jalan poros provinsi maupun kabupaten, seperti jalan di wilayah arah Muaradua - Sungai Are atau Muaradua - Ranau.

"Rumput ini tumbuh cukup tinggi, mungkin karena cuaca yang sering hujan. Rumput-rumput di pinggir jalan tumbuh subur," tambahnya.

Tingginya rumput liar ini tidak hanya mengganggu warga dan pengendara, tetapi juga berpotensi menyebabkan kecelakaan.

"Saya pikir, baik pengendara motor maupun mobil akan kesulitan, terutama saat berbelok. Pandangan jarak pendek sering membuat kita terkejut saat bertemu kendaraan dari arah berlawanan," jelasnya.

BACA JUGA:Waduh, Kepala Desa Balaian Mangkir dari Panggilan Bawaslu OKU Selatan

Siti, seorang pelintas jalan dari Muaradua, juga mengungkapkan keluhan tentang rumput liar di jalan-jalan utama.

Dia berharap pihak terkait segera membersihkan rumput liar yang tinggi di bahu jalan Kabupaten OKU Selatan.

“Biasanya ada pembersihan rutin, tetapi dalam beberapa waktu terakhir belum terjadi. Semoga pemerintah provinsi atau kabupaten bisa mendengar keluhan kami para pengendara," tambah wanita yang berprofesi sebagai pedagang sayur tersebut. (dest/ end)

Sumber: