Mengorok Ternyata Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung dan Stroke, Ini Penjelasannya

Mengorok Ternyata Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung dan Stroke, Ini Penjelasannya

tidur mengorok-desti-

HARIANOKUS.COM - Penyakit jantung dan stroke telah lama menjadi momok kesehatan global, menimbulkan dampak yang signifikan dalam angka kematian dan kesakitan.

Data dari World Health Organization mengungkapkan bahwa lebih dari 15 juta jiwa setiap tahunnya menjadi korban penyakit jantung koroner dan stroke, menjadikannya penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Ternyata, di balik faktor risiko yang sudah dikenal seperti kolesterol tinggi, diabetes, dan merokok, ada satu penyebab yang sering terabaikan, yaitu mengorok disertai henti nafas, atau yang dikenal dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA).

OSA adalah gangguan tidur serius di mana penderitanya mengalami penyumbatan berulang pada saluran napas atas, mengakibatkan henti napas berulang selama tidur.

Gejala utama OSA termasuk mengorok keras dan berhenti bernapas selama tidur, yang sering kali tidak disadari oleh penderitanya.

Namun, efeknya terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah sangatlah serius.

BACA JUGA:Cara Efektif Menurunkan dan Mencegah Obesitas Menurut Spesialis Kesehatan

Henti napas yang terjadi selama tidur dapat menyebabkan ketidakstabilan tekanan darah, meningkatkan risiko hipertensi, aritmia seperti atrial fibrilasi, dan bahkan gagal jantung.

Penurunan kadar oksigen dalam darah juga meningkatkan risiko stroke.

Pentingnya pengenalan dan pengelolaan OSA tidak bisa diabaikan.

Diagnosis OSA biasanya ditegakkan melalui studi tidur, dan pengobatannya meliputi perubahan gaya hidup dan penggunaan alat bantu tidur seperti CPAP.

Masyarakat diimbau untuk tidak mengabaikan gejala OSA seperti mengorok dan henti nafas selama tidur, dan segera mencari bantuan medis untuk mencegah komplikasi yang serius terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. (dest)

Sumber: