Ternyata Diabetes Bukan Hanya Untuk Orang Dewasa, Remaja Pun Bisa Mengalami

Ternyata Diabetes Bukan Hanya Untuk Orang Dewasa, Remaja Pun Bisa Mengalami

diabetes menyerang remaja -desti-

HARIANOKUS.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, kasus diabetes pada remaja telah mengalami peningkatan yang signifikan, menunjukkan dampak dari perubahan gaya hidup modern yang kurang sehat. 

okuselatan.disway.id/listtag/129/diabetes">Diabetes, yang dahulu lebih sering terjadi pada orang dewasa, kini semakin mempengaruhi generasi muda akibat okuselatan.disway.id/listtag/269/pola-makan">pola makan buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan peningkatan kasus okuselatan.disway.id/listtag/654/obesitas">obesitas.

Menurut definisi dari World Health Organization (WHO), diabetes mellitus adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi, baik akibat gangguan produksi insulin oleh pankreas maupun penggunaan insulin oleh tubuh yang tidak efektif. 

Faktor risiko seperti genetika, resistensi insulin terkait obesitas, dan gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama penyakit ini.

Gejala diabetes pada remaja antara lain sering merasa haus, buang air kecil lebih sering dari biasanya, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, rasa lelah yang konstan, penglihatan kabur, dan luka yang lama sembuh. 

BACA JUGA:Tips Agar Anak Tidak gampang Sakit, Penjagaan Kesehatan Anak

Untuk mendiagnosis diabetes, tes glukosa darah sewaktu, tes glukosa darah puasa, dan tes toleransi glukosa oral merupakan prosedur umum yang dilakukan.

Pengelolaan diabetes pada remaja meliputi terapi insulin untuk pasien yang tidak dapat memproduksi insulin, penggunaan obat antidiabetes oral seperti metformin, pemantauan glukosa darah secara rutin, serta perubahan gaya hidup yang mencakup diet seimbang dan aktivitas fisik reguler. 

Pencegahan juga menjadi fokus utama, dengan mengedukasi remaja tentang pola makan sehat, pentingnya aktivitas fisik, dan memantau faktor risiko seperti indeks massa tubuh dan lingkar pinggang.

Dengan meningkatnya kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi prevalensi diabetes pada remaja dan mengurangi risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, neuropati, retinopati, dan nefropati. 

Upaya kolaboratif dari masyarakat, pemerintah, dan lembaga kesehatan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan kesehatan ini. (dest)

Sumber: