Puncak Keharuman Ibadah Haji 2024: Jemaah Indonesia Bersama Umat Islam Dunia Wukuf di Arafah

Puncak Keharuman Ibadah Haji 2024: Jemaah Indonesia Bersama Umat Islam Dunia Wukuf di Arafah

Seluruh Jemaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah. -Foto: Sumeks.co.-

HARIANOKUS.COM - Pada tanggal 15 Juni 2024, dunia Islam kembali diwarnai oleh momentum sakral dalam pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Di tengah-tengah padatnya kegiatan jemaah haji dari seluruh penjuru dunia, termasuk ribuan jemaah haji Indonesia, prosesi wukuf di Arafah menjadi momen yang paling dinanti-nantikan.

Wukuf di Arafah, yang dimulai setelah tergelincirnya matahari pada hari Arafah, menjadi puncak ibadah haji. Para jemaah berkumpul di dataran luas di Arafah untuk menghabiskan waktu dengan berzikir, berdoa, dan merenungi kebesaran Allah SWT. Khutbah wukuf yang disampaikan oleh ulama terkemuka, seperti Habib Ali Hasan Al Bahar, memberikan arahan dan inspirasi bagi jemaah untuk memperdalam makna ibadah mereka.

Tidak hanya sebagai ajang ibadah, wukuf di Arafah juga menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan bagi setiap jemaah. Para petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) dari Arab Saudi dengan teliti menyusun berbagai rangkaian kegiatan yang mengakomodasi kebutuhan spiritual dan fisik para jemaah.

Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, dalam keterangannya menegaskan pentingnya memanfaatkan setiap momen di Arafah sebagai peluang berharga dalam hidup. Selain melaksanakan ibadah dengan penuh khidmat, jemaah juga diimbau untuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur'an, serta berdoa dengan tulus di tempat yang dianggap mustajab oleh banyak umat Islam.

BACA JUGA:Google Rilis Tombol Lookup, Senjata Baru untuk Melawan Panggilan Scam

Selama berada di Arafah, jemaah haji Indonesia juga tidak lupa membawa pesan-pesan perdamaian dan persaudaraan, mengingatkan bahwa haji bukan hanya sekadar ibadah pribadi, tetapi juga sebagai bentuk solidaritas umat Islam di seluruh dunia. Mereka menjalin silaturahmi dengan sesama jemaah dari berbagai negara, saling berbagi cerita dan pengalaman, serta memberikan dukungan moral kepada yang membutuhkan.

Bagi jemaah yang tidak mampu berjalan atau berdiri dengan lancar, PPIH Arab Saudi memberlakukan skema khusus, termasuk penyediaan transportasi dan fasilitas yang memadai. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap jemaah dapat menjalankan ibadahnya dengan tenang dan khusyuk, tanpa terkendala oleh kondisi fisik atau usia.

Selain menjalani ibadah di Arafah, jemaah haji Indonesia juga turut mengambil bagian dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan di sekitar wilayah suci. Mereka aktif dalam berbagai program bantuan dan pelayanan kepada masyarakat setempat, menunjukkan semangat kepedulian dan kebersamaan yang tinggi.

Di tengah kekhidmatan ibadah, tak lupa pula para jemaah mengingat para saudara-saudara mereka yang telah meninggal dunia sepanjang perjalanan haji. Doa-doa khusus pun tercurah untuk mereka, sementara PPIH secara rinci mengatur proses pemakaman bagi jemaah yang meninggal dunia di Tanah Suci.

BACA JUGA:Duka Sepakbola! Laga Pembuka Euro 2024 Jerman Kontra Skotlandia Telan Korban

Seiring berjalannya waktu, saat petang menjelang, jemaah haji Indonesia bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju Muzdalifah. Di sini, mereka akan menjalani mabit, sebuah ibadah menginap yang juga sarat makna spiritual. Dengan hati yang penuh harap, jemaah haji Indonesia melangkah maju, membawa doa dan harapan untuk keselamatan dunia dan akhirat.  (*)

Sumber: