Budidaya Ikan Kerambah Apung Menjanjikan, Warga Kota Batu Berharap Dukungan Pemerintah

Budidaya Ikan Kerambah Apung Menjanjikan, Warga Kota Batu Berharap Dukungan Pemerintah

Masyarakat Desa Kota Batu Siap Kembangkan Wisata Kuliner Berbasis Perikanan-Fhoto:Ist-

Harianokuselatan.com- Masyarakat Desa Kota Batu, Kecamatan Warkuk Selatan, Kabupaten OKU Selatan, telah membuktikan bahwa budidaya ikan dengan menggunakan kerambah apung dapat memberikan hasil yang sangat menjanjikan.

Salah satu pengelola tambak ikan kerambah apung menjelaskan pada Rabu (21/1) bahwa satu petak kerambah apung membutuhkan dana sekitar Rp150 juta. Dana tersebut mencakup biaya mulai dari penyemaian bibit ikan berumur dua bulan, pemberian pakan, hingga perawatan selama empat bulan hingga panen. "Kami memelihara ikan Nila, dan keuntungan yang bisa diperoleh mencapai Rp10 juta per bulan selama kurun waktu empat bulan," ujarnya. 

BACA JUGA:Budidaya Ikan Kerambah Apung Menjanjikan, Warga Kota Batu Berharap Dukungan Pemerintah

BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Salurkan Bantuan untuk Tempat Ibadah, Muncul Dugaan Setoran Balik

Budidaya ikan ini menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar, yang kini berlomba-lomba membangun kerambah apung di perairan desa mereka. Namun, para petani ikan berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk mendukung keberlanjutan usaha tersebut.

“Kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan, baik dalam bentuk pendanaan, pelatihan, atau fasilitas untuk mengembangkan usaha budidaya ikan ini,” ungkapnya.

Uniknya, masyarakat Desa Kota Batu memanfaatkan teknologi digital seperti Google untuk belajar secara mandiri tentang teknik budidaya ikan yang baik. Hal ini dilakukan secara berkelompok untuk meningkatkan hasil panen dan efisiensi dalam pengelolaan.

Meski menjanjikan, usaha petani kerambah apung ini menghadapi tantangan karena wilayah tersebut direncanakan akan dijadikan sebagai tempat wisata oleh pemerintah daerah.

Tokoh masyarakat, Cik Kock, menyatakan bahwa masyarakat tidak menolak rencana pemerintah menjadikan lokasi tersebut sebagai destinasi wisata. Bahkan, ia mengusulkan agar petani ikan dilibatkan dalam pengembangan wisata kuliner dan oleh-oleh khas Danau Ranau.

"Kami berharap hasil kerambah apung ini bisa dimanfaatkan untuk wisata kuliner. Selain itu, produk masyarakat seperti buah alpukat juga dapat dipasarkan kepada para pengunjung,” jelasnya.

Menurutnya, hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat sekaligus meningkatkan daya tarik wisata di kawasan Danau Ranau.

BACA JUGA:Warga Geram Pelayanan PLN di OKU Selatan Semakin Buruk

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Polres OKU Selatan Gelar Penanaman Jagung Serentak

Masyarakat berharap, selain mendukung sektor pariwisata, pemerintah juga menyediakan fasilitas bagi petani ikan dan pedagang lokal untuk menjual hasil panen mereka sebagai bagian dari pengalaman wisata kuliner dan oleh-oleh khas daerah.

Sumber: