Cap Go Meh Bogor 2025: Meriah, Bersejarah, dan Kehadiran Jenderal Farid Ma'ruf

--
Bogor, HARIANOKUSELATAN – Perayaan Cap Go Meh 2025 di Kota Bogor berlangsung meriah dan penuh sejarah.
Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Surya Kencana, menyaksikan karnaval budaya yang menghadirkan berbagai atraksi khas Tionghoa, termasuk barongsai dan kehadiran kendaraan dewa, Kien Lin.
Yang menarik, perayaan tahun ini juga dihadiri oleh Mayjen (Purn) Farid Ma’ruf, sosok yang berjasa dalam mengawal penyelenggaraan Cap Go Meh pertama di Bogor pasca-reformasi.
Dua dekade lalu, saat masih berpangkat Kapten Kopassus, Farid Ma’ruf berperan besar dalam memastikan acara berjalan aman meski sempat mendapat penolakan dari beberapa pihak.
Tahun ini, ia hadir kembali di tengah perayaan, duduk di barisan tamu kehormatan bersama Pejabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin dan mantan Ibu Negara Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
BACA JUGA:Bhabinkamtibmas Polsek BSA Cek Ketahanan Pangan di Desa Binaan
BACA JUGA:Korban Penipuan Cek Kosong Rp950 Juta, Warga Palembang Lapor Polisi
BACA JUGA:Sekda OKU Selatan Ajak Petugas Kebersihan Tingkatkan Pelayanan untuk Lingkungan yang Lebih Bersih
Menariknya, Farid menunjukkan sikap rendah hati dengan memberikan tempat duduknya kepada Danrem 061/Suryakancana Brigjen Faisol Izuddin Karimi, yang kini bertugas di wilayah Bogor.
Selain parade budaya yang menghadirkan Dewi Mazu dari Taiwan dan tarian khas Sunda, kehadiran Kien Lin semakin menambah nuansa magis dalam festival ini.
Kien Lin, yang dipercaya sebagai kendaraan dewa dalam mitologi Tionghoa, hanya ditampilkan dalam momen-momen tertentu dan merupakan bagian dari warisan perguruan bela diri Bangau Putih Bogor.
Perayaan Cap Go Meh di Bogor tahun ini membuktikan bahwa tradisi lintas budaya dapat hidup berdampingan dalam keberagaman Indonesia.
Meski sempat menghadapi tantangan di masa lalu, kini acara ini telah menjadi salah satu festival budaya terbesar di Kota Hujan. (dst)
Sumber: