Dahlan Iskan Kunjungi Desa Bersejarah Negash, Ethiopia

--
Negash, Ethiopia – Jurnalis senior Dahlan Iskan mengunjungi desa Negash, Ethiopia, sebuah tempat bersejarah yang menjadi tujuan hijrah awal umat Islam atas perintah Nabi Muhammad. Dalam perjalanannya, Dahlan menggambarkan kondisi desa yang miskin namun memiliki kompleks makam sahabat Nabi yang megah.
Sepanjang perjalanan menuju Negash, Dahlan mencatat bahwa jalanan aspal yang dilaluinya cukup mulus, meski sebagian bergelombang akibat truk bermuatan berlebih. Setibanya di desa, ia mendapati rumah-rumah penduduk dalam kondisi memprihatinkan, kontras dengan kompleks makam para sahabat Nabi yang tertata rapi dan terawat berkat bantuan dari orang-orang kaya Ethiopia.
Di kompleks makam, Dahlan didampingi oleh seorang kiai sepuh berusia 82 tahun serta putranya yang menjadi pemandu wisata lokal. Ia juga sempat bertemu dengan dua pria asal Toronto, Kanada, yang merupakan keturunan dari tokoh yang dimakamkan di sana.
BACA JUGA:Polres OKU Selatan Sita Ratusan Botol Miras dalam Operasi Pekat 1 Musi 2025
Saat mengunjungi masjid utama di desa itu, Dahlan mendapati bangunan sederhana dengan kubah berbentuk bawang, yang terkunci karena belum masuk waktu salat. Ia juga mengamati kondisi makam utama yang tengah direnovasi, dengan nisan panjang yang tertutup terpal.
Perjalanan Dahlan diakhiri dengan makan siang di sebuah warung lokal. Ia memesan roti epek dengan telur putih, sementara pemandunya menolak makan hingga akhirnya menerima roti yang diberikan Dahlan. Percakapan mereka berlanjut mengenai perang di Tigray, meski sempat dihentikan karena keberadaan tentara yang masuk ke warung tersebut.
BACA JUGA:Hari Pertamo Ngantor, Wabup OKU Selatan H Misnadi Pimpin Apel Gabungan
BACA JUGA:Lima Kepala Daerah Tumbang Saat Retret di Akmil Magelang, Dua Dirawat Inap
Desa Negash saat ini dihuni sekitar 2.000 penduduk, dengan hanya sekitar 200 orang Muslim. Saat salat Jumat, masjid di desa itu hanya diisi oleh sekitar 50 jemaah. Dahlan akhirnya memutuskan kembali ke Makelle untuk menunaikan salat Jumat, menutup perjalanan singkatnya ke salah satu tempat bersejarah bagi umat Islam.
Sumber: