“Upaya meningkatkan kualitas Sumber daya manusia yang efektif dan efisien, berbicara mengenai stunting kita harus multi program, kata kuncinya kolaborasi dan sinergitas,” tandasnya.
Sementara itu Gubernur Herman Deru mengakui suksesnya penurunan angka stunting yang pesat di Sumsel bukan hanya buah dari kerja keras dari Pemprov Sumsel saja. Melainkan melibatkan semua pihak, mulai dari Bupati/Walikota, stakeholder, TNI/Polri dan dukungan seluruh masyarakat.
“Kita bisa terus jalan berkerja secara kolaboratif, artinya dengan momen ini, mari kita laksanakan kerja baik, meskipun dianggap jadul, Sumsel terbaik penurunan stunting, tidak mungkin berkerja tanpa peran serta Bupati/walikota dan stakeholder. Ini menjadi tugas berat bagi kita untuk mempertahankannya,” tegas Herman Deru.
Gubernur menambahkan jauh sebelum membahas persoalan untuk menurunkan angka stunting, harus lebih dulu mengetahui tujuan dan targetnya. Yakni mempersiapkan generasi menghadapi bonus demografi pada 25 hingga 30 tahun mendatang, dimana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif.
“Alangkah baiknya setelah kita sukses menurunkan 6,2 %, kita sukses besar, pasti orang akan mencari resep kita. Kita jangan mati gerak, jangan star syndrome. Peran ibu-ibu sangat dibutuhkan, ayo sama-sama mencegah dan mengatasi masalah ini, target kita tetap 1 digit,” tegasnya.
Dilain pihak sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel, Mediheryanto, S.H.,M.H mengaku optimis Sumsel akan berhasil mencapai terget menurunkan angka stunting sesuai dengan target Presiden Joko Widodo yakni menurunkan angka stunting sebesar 14% pada tahun 2024.
“Alhamdulillah berkat kerja Pak Gubernur dan dukungan semua pihak Sumsel bisa menurunkan stunting 6,2% itu tertinggi se-Indonesia pada Tahun 2022. Kita ditargetkan Bapak Presiden menurunkan angka stunting di 2024 turun sebesar 14%. Posisi sekarang 18,6% jadi hanya tinggal 4,6% lagi, kita masih punya waktu 2 tahun harapakan kita Sumsel bisa menurunkan angka stunting di bawah 14 persen,” tandasnya.
Dalam kesempatan ini juga diumumkan Hasil Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022 oleh Kepala Dinas Kesehatan Provin Sumsel, dimana Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berhasil menurunkan stunting 17,1%, Kabupaten Ogan Komering Ulu 11,2 %, dan Kota Lubuk Linggau sebanyak 11,1% berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan.
Dilanjutkan dengan perahkan mobil operasional oleh Gubernur ke pada Ketua Ikatan Penyuluh KB se-Sumsel, serta Penyerahan Penghargaan atas partisipasi Kabupaten/kota yang dalam program percepatan penurunan stunting di Sumsel.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya Anggota DPR RI, Irma Suryani Chaniago, Walikota Palembang H Harnojoyo, Wako Palembang Fitrianti Agustinda, Walikota Lubuk Linggau Drs. H. SN Prana Putra Sohe, Wakil Bupati Empat Lawang Yulius Maulana, Wakil Bupati Pali Drs. H. Soemarjono, Wakil Bupati Ogan Ilir H Ardani dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemprov Sumsel. *