MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peredaran beras palsu yang diduga berasal dari China, terutama daerah Taiyuan, Provinsi Shaanxi.
Keberadaan beras palsu ini menjadi perhatian serius, mengingat beras adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Buruh Bangunan Menjerit, Keluhkan Harga Beras yang Tinggi
Para ahli menyoroti perbedaan signifikan antara beras asli dan palsu, yang harus diwaspadai oleh masyarakat. Berikut adalah ciri-ciri yang perlu diperhatikan:
1. Tekstur Beras: Beras asli akan menyerap air dengan baik, menjadikan teksturnya lembut. Ketika dimasukkan ke penanak nasi, beras asli akan mengeras, tetapi tetap mempertahankan kelembutannya.
Di sisi lain, beras palsu akan tetap lembek dan semakin mengeras. Saat dimasukkan ke penanak nasi, beras palsu justru akan semakin kering dan mengeras.
Aroma beras palsu juga kurang harum dan terkadang menyebarkan bau zat kimia yang tidak menyenangkan.
2. Aroma: Aroma beras palsu cenderung berbau tidak enak dan seperti bahan kimia, sementara beras asli akan mengeluarkan aroma yang harum karena kandungan H2O dalam beras melepaskan aroma yang sedap saat dimasak.
3. Perilaku Saat Pencucian: Beras palsu akan mengambang dan tidak tenggelam saat dicuci, berbeda dengan beras asli. Setelah dimasak, beras palsu lebih keras dan tidak lembut seperti beras asli.