Banjir Terbesar Setelah 50 Tahun

Banjir Terbesar Setelah 50 Tahun

--

Gemuruh Suara Air Sangat Kencang
 
MUARADUA - Beberapa warga Desa Kota Batu, Warkuk Ranau Selatan, OKU Selatan masih cukup kawatir terjadi banjir susulan wilayahnya.
 
 
Seperti diketahui, Desa Kota Batu baru saja dihantam banjir bandang, yang mengakibatkan hampir 7 dusun diwilayah tersebut, terendam hingga sekitar 1 meter lebih. Kejadian tersebut terjadi minggu dinihari (13/11) kemarin.
 
 
 
"Memang, saat kemarin itu hujan turun deras dari sekitar magrib, sempat reda sebentar, tetapi hujan lagi hingga subuh masih hujan rintik," ungkap Rani salah satu warga Kota Batu.
 
 
 
 
 
 
Warga yang memang tinggal tidak jauh dari Sungai Way Warkuk tersebut mengatakan sempat tidak merasakan pertanda apapun saat hujan deras turun. Namun karena hujan saat itu tidak kunjung reda, membuat aliran sungai way warkuk meningkat.
 
 
 
"Lama kelamaan gemuruh air sungai terdengar jelas sekali, saat itu sudah tengah malam. Saya  bangunkan bapak dan anak-anak. Saya liat ke lantai bawah, ternyata air sudah masuk ke dalam sekitar se mata kaki," ungkapnya.
 
 
 
 
Melihat hal itu, jelas sempat membuatnya panik, dan membangunkan seluruh keluarga untuk keluar rumah mencari dataran tinggi. "Alhamdulillah  semua keluarga selamat. Saat keluar rumah, juga sudah banyak warga yang mengungsi. Tetapi ada beberapa barang kami terendam didalam rumah," ungkapnya.
 
 
 
 
 
 
Budi Mulia salah satu warga lainya juga menceritakan jika Banjir tersebut terjadi, wajar karena guyuran curah hujan tinggi saat itu. Hal tersebut mengakibatkan debit air sungai Way Warkuk meluap, dan membanjiri hampir seluruh desa di Kota Batu.
 
 
 
"Sebenarnya, kalau penyebab utamanya saya dengar karena hujan tinggi di kawasan Liwa Lampung, yang tak jauh dari atas Kota Batu. Air hujan itu yang muaranya ke Sungai Way Warkuk, membuat Sungai ini meluap di kota Batu," bebernya.
 
 
 
Masih kata dia, beruntung banjir bandang tersebut, tak mengakibatkan adanya korban jiwa. Namun, ada banyak barang-barang warga, yang terpaksa rusak, kemudian kebun dan sawah rusak, karena terendam oleh luapan air sungai tersebut.
 
 
 
"Beruntung, setelah air mulai naik, beberapa pintu sungai dibuka, sehingga air bisa dinetralisir bertahap. Sampai sekitar jam 8 pagi, air dijalan-jalan sudah mulai surut kembali," ungkapnya.
 
 
 
 
 
 
"Ini kalau dari informasi orang-orang tertua di sini, jadi banjar bandang terbesar pertama setelah sekitar lebih dari 50 tahun lalu. Sebenarnya kalau 2014 juga pernah banjir, tetapi tidak sebesar ini, mungkin hanya sekitar lewat mata kaki saja," tambahnya.
 
 
 
Kepala Desa Kota Batu Nurmansyah, membenarkan adanya bencana alam banjir yang merendam 7 dusun wilayahnya.
 
 
 
 
Manurutnya penyebab banjir  luapan Sungai Way Warkuk ini dikarenakan curah hujan yang tinggi dari pukul 18.30 WIB sampai 04.00 WIB.
 
 
Selain itu, diperoleh informasi dari provinsi tetangga untuk wilayah  Lampung Kabupaten Lampung Barat curah hujan  dari  Sabtu pukul 19.00 WIB tinggi. Sementara Sungai Way Warkuk berhubungan  dengan Sungai Sukau  Lampung Barat yang mengalir  dan bermuara ke Danau Ranau.
 
 
 
 
 
‘’Dua dua jembatan gantung penghubung Desa Kota Batu dan Desa Pagar Dewa  putus. Selain itu, 4 pondok pinggir danau terendam dan terbawa ke danau, serta sawah masyarakat di Desa Tanjung Jati  lebih kurang 6 hektare terendam banjir,’’ beber Kades.
 
 
 
Sementara itu, Koni Ramli Kepala BPBD OKU Selatan mengatakan, saat ini pihakya bersama jajaran tim TNI, Polri, Pemda dibantu warga sudah melakukan beberapa upaya evakuasi warga yang terdampak banjir.
 
 
 
"Selain itu, kita juga bersama dibantu Dinas sosial, sudah melakukan upaya bantuan makanan melalui dapur umum dibeberapa titik. Kemudian juga obat-obatan untuk antisipasi kesehatan," tambahnya. (end)
 
 

 

Sumber: