HARIANOKUS.COM- Berdasarkan prediksi Badan meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKE), pada tahun ini sejumlah daerah di Indonesia akan dilanda munculnya fenomena El Nino yaitu fenomena meningkatnya suhu muka laut. Fenomena ini menyebabkan
kemarau panjang yang diprediksi mulai terjadi pada bulan April-Agustus 2023.
Menyikapi hal itu diperlukan suatu upaya dan kesiapan yang menyeluruh dari berbagai pihak antara lain pemerintah, masyarakat dan swasta (perusahaan) guna mendukung usaha-usaha pencegahan serta menjaga agar bencana asap tidak terjadi lagi seperti tahun 2015.
“Dalam upaya menghadapi kemarau panjang yang diprediksi BMKG ini, tindakan kongkrit yang dilakukan oleh PT KEZA LINTAS BUANA adalah dengan melaksanakan Sosialisasi dan Pelatihan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan yang ditujukan bagi masyarakat desa sekitar dan internal perusahaan.
Kegiatan ini merupakan kerjasama dengan beberapa pihak antara lain pemerintah Kecamatan (Kecamatan Buay Rawan), Kepolisian (Polsek Muaradua), TNI (Danramil Muaradua) serta dengan melibatkan masyarakat desa sekitar”. Kata Indri Zaluhu Selaku Estate Manager, pada kesempatan memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut yang berlangsung selama 1 hari pada Hari Selasa anggal 18 Juli 2023.
Bripka Rudiansyah dari Polsek Muaradua dalam sambutannya menyampaikan bahwa kepala desa tidak boleh mengijinkan lagi warganya membuka lahan dengan cara dibakar, tidak membuang puntung rokok sembarangan dan mohon bagi masyarakat desa yang hadir pada sosilaisasi dan pelatihan ini dapat menyampaikan kembali ilmunya kepada warga yang tidak bisa hadir.
Lebih jauh Bripka Rudiansyah juga mengatakan bahwa akan dikenakan denda 10 Milyar dan penjara 10 tahun bagi pelanggar pembukaan kebun dengan cara bakar lahan (UU RI no 39 tahun 2014 pasal 108 & pasal 56 ayat 1 tentang perkebunan).
Dalam sosialsasi dan pelatihan tersebut hadir sebagai pembawa materi dan trainer dari MANGGALA AGNI SUM XVII OKI (Bapak Victorio Monte Carlo, Agus Salim, Suhendri), Polsek Muaradua yang di wakili oleh Bripka Rudiansyah dan Bapak Firhat Ariguna dan perwakilan MUSPIKA daerah setempat.
Kegiatan diisi dengan pemberian materi didalam kelas secara penuh dan dilanjutkan sesi pengenalan alat dan cara menggelar/menggulung selang, kemudian dilanjutkan gladi kering pada sesi kedua.
Pada sesi terakhir dilakukan simulasi penanganan kebakaran, walaupun ditengah panas terik namun semangat serta antusiasme peserta pelatihan sangat luar biasa khususnya dari masyarakat desa (Gunung Cahya dan Bendi).
Kegiatan ditutup secara resmi oleh Bapak Abdul Haris Selaku Askep HRD dan SSL. “Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi seluruh peserta pelatihan baik dari internal perusahaan maupun masyarakat desa sekitar. Pengetahuan dan ilmu yang didapat harap dapat disebarkan kepada rekan dan saudara kita yang belum mendapat kesempatan mengikuti pelatihan ini. Sehingga semua pihak dapat menjaga agar tidak melakukan pembakaran lahan” pungkasnya. (Ril)