Produksi Padi di Sumsel Turun Tipis, Tetap Jadi Provinsi Produsen Terbesar ke-5 di Indonesia

Produksi Padi di Sumsel Turun Tipis, Tetap Jadi Provinsi Produsen Terbesar ke-5 di Indonesia

--

SUMSEL, HARIANOKUS.COM - Produksi padi di Provinsi Sumsel tahun ini diperkirakan sebanyak 2.762 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), atau mengalami penurunan 13,01 ribu ton GKG (0,47 persen) dibanding Produksi padi tahun 2022 yang sebesar 2.775 ribu ton GKG.

Kepala BPS Provinsi Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, dalam pernyataannya pada Senin (16/10), menjelaskan bahwa meskipun terjadi penurunan produksi, Sumsel masih tetap menjadi provinsi dengan produksi padi tertinggi ke-5 di Indonesia.

Sumsel berada di urutan tersebut setelah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Menurut Yulianto, data hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) menunjukkan bahwa luas panen padi sepanjang Januari-September 2023 mencapai 456,19 ribu hektare.

BACA JUGA:Tanggulangi Gagal Panen, Dinas Pertanian OKUS Mengajukan Bantuan Benih Padi Ke Kementrian

Mengalami penurunan sekitar 2,61 ribu hektare (0,57 persen) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, yang mencapai 458,80 ribu hektare.

Potensi luas panen padi pada Oktober-Desember 2023 diperkirakan sekitar 45,97 ribu hektare.

Dengan demikian, total luas panen padi pada tahun 2023 diproyeksikan mencapai 502,16 ribu hektare, mengalami penurunan sebesar 11,22 ribu hektare (2,18 persen) dibanding luas panen padi tahun 2022 yang sebesar 513,38 ribu hektare.

Sementara itu, produksi padi di Sumsel sepanjang Januari-September 2023 diperkirakan mencapai 2.521 ribu ton GKG, mengalami kenaikan sekitar 47,74 ribu ton GKG (1,93 persen) dibanding data pada periode yang sama pada tahun 2022 yang mencapai 2.474 ribu ton GKG.

BACA JUGA:Kemarau Panjang Hasil Panen Padi Turun Drastis

Hasil Survei KSA pada September 2023 juga memperkirakan potensi produksi padi sepanjang Oktober-Desember 2023 mencapai 240,14 ribu ton GKG.

Yulianto menyatakan bahwa produksi padi tertinggi pada tahun 2022 dan 2023 terjadi pada bulan Maret, sementara produksi padi terendah pada tahun ini diperkirakan terjadi pada bulan Desember.

Produksi padi pada Maret 2023 mencapai 505,39 ribu ton GKG, sementara produksi padi pada Desember 2023 diperkirakan hanya sekitar 48,55 ribu ton GKG.

Menurutnya, tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada tahun 2023 adalah Banyuasin, Ogan Komering Ulu Timur, dan Ogan Komering Ilir (OKI), sementara tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah adalah Prabumulih, Lubuk Linggau, dan Musi Rawas Utara.

Sumber: