Video TNI Berangkat Penugasan Ke Gaza Palestina, Kapuspen TNI Nyatakan Hoaks

Video TNI Berangkat Penugasan Ke Gaza Palestina, Kapuspen TNI Nyatakan Hoaks

Banyak yang menginginkan ke Palestina?--

Video TNI Berangkat Penugasan Ke Gaza Palestina, Kapuspen TNI Nyatakan Hoaks

HARIANOKUS.COM- Dalam beberapa hari terakhir, video yang menggambarkan sekelompok prajurit TNI yang melakukan apel keberangkatan di dermaga, dengan narasi "Jika harus Gugur, lebih baik Gugur di Tanah Palestina." 

Dan narasi serupa yang menyebut "Pasukan Elit TNI Pasang Badan untuk Palestina," telah beredar luas di jagat maya.

Video ini diunggah oleh akun Tiktok @green_force90, dan kemudian versi serupa juga beredar melalui akun Tiktok @heritnm.

Menanggapi kedua video tersebut, Kapuspen TNI, Laksda TNI Julius Widjojono, dengan tegas membantah klaim yang disampaikan dalam video tersebut. 

Menurutnya, video yang diunggah oleh akun Tiktok @green_force90 dan @heritnm tidak menggambarkan penugasan prajurit TNI di Palestina. 

BACA JUGA:Pilu, Dokter di Gaza Bergegas Memeriksa Pasien yang Meninggal, dan Ternyata Putranya Sendiri

Sebaliknya, video tersebut merupakan momen pemberangkatan Batalyon 712 Satgas Pamtas RI-PNG, yang bertugas dalam pengamanan perbatasan Indonesia-Papua New Guinea, serta pasukan TNI yang terlibat dalam misi penjaga perdamaian di Libanon, yang dilakukan beberapa tahun yang lalu.

Dikutip dari laman, tni.mi Kapuspen TNI menjelaskan bahwa penugasan prajurit TNI ke berbagai negara yang sedang mengalami konflik adalah sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian di bawah payung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Indonesia, sesuai dengan prinsip Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, berkomitmen untuk ikut serta dalam memelihara ketertiban dunia. 

Hal ini menegaskan bahwa Indonesia bersikap netral dan tidak memihak dalam konflik internasional.

BACA JUGA:Tensi Meningkat, Israel Membuat Ultimatum untuk Warga Gaza Utara Begini Isinnya

Laksamana berbintang dua ini juga menghimbau kepada pemilik akun Tiktok @green_force90 dan @heritnm untuk segera menghapus video tersebut, mengingat video-video tersebut menyajikan informasi yang tidak akurat dan dapat menyesatkan opini publik.

Kapuspen TNI berharap agar masyarakat lebih mempercayai sumber informasi resmi dari TNI dan tidak memperluas penyebaran berita palsu, hoaks

Sumber: