Cerita Misteri Nyi Sadea, Penunggu Terowongan Lampegan Cianjur yang Kabarnya Membuat Bulu Kuduk Merinding

Cerita Misteri Nyi Sadea, Penunggu Terowongan Lampegan Cianjur yang Kabarnya Membuat Bulu Kuduk Merinding

Terowongan Lampegan di Cianjur.-foto: IST-

HARIANOKUS.COM - Terowongan Lampegan di Cianjur, Jawa Barat, telah lama menjadi tempat yang penuh dengan cerita mistis dan mencekam.

Kisah Nyi Sadea dan Tuan Boghman, makhluk tak kasat mata yang konon menghuni terowongan tersebut, telah menjadi legenda di kalangan warga setempat.

Pada pukul 21.00 WIB, saat langit sudah gelap dan hujan gerimis mengguyur, atmosfer di sekitar Terowongan Lampegan semakin mencekam.

Kabut tipis menyelimuti Kecamatan Campaka, Cianjur, khususnya di Kampung Lampegan, menciptakan suasana yang tak ramah untuk keluar rumah saat malam hari.

Dibalik kegelapan itu, Terowongan Lampegan yang dipenuhi dengan kisah mistis berhasil membuat bulu kuduk merinding.

BACA JUGA:Air Terjun Putri Nglirip: Kisah Cinta Terlarang yang Tersembunyi di Balik Keindahan Alam

Terowongan ini juga dikenal sebagai tempat di mana Penari Nyi Sadea yang hilang secara misterius, dan konon kini menjadi penunggu terowongan, sesekali menampakkan diri dengan mengenakan kebaya merah.

Nama Terowongan Lampegan berasal dari cerita saat pembangunannya.

Ketika sedang dalam tahap pembangunan, terjadi dialog aneh antara para pekerja terowongan yang berteriak, "Lamp pegang" atau "Lamp aan," yang artinya "nyalakan lampu" atau "pegang lampu".

 Namun, ada juga yang berpendapat bahwa kata "lampegan" merujuk pada tumbuh-tumbuhan kecil dalam bahasa Sunda.

BACA JUGA:Menyelami Keajaiban Alam: Misteri dan Pesona Air Terjun Pancuran Rayo di Kabupaten Kerinci

Ketika terowongan rampung, pihak Belanda merayakan peresmiannya dengan pertunjukan seni budaya jaipongan.

Penari utama dalam pertunjukan itu adalah Nyi Sadea, seorang wanita cantik yang memakai kebaya merah.

Penampilan Nyi Sadea begitu memukau dengan tarian jaipongan yang memikat, sehingga menarik perhatian para penonton, terutama para petinggi Belanda yang hadir.

Sumber: