Harga Kopi di OKU Selatan Meroket Meskipun Belum Memasuki Musim Panen

Harga Kopi di OKU Selatan Meroket Meskipun Belum Memasuki Musim Panen

Harga kopi meroket sebelum musim panen di OKU Selatan-Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Meskipun belum memasuki musim panen, harga kopi di berbagai Kecamatan Kabupaten OKU Selatan sudah mulai merangkak naik.

Kejadian ini terjadi setelah komunitas petani kopi di wilayah tersebut mengalami kegagalan panen akibat kemarau yang melanda beberapa waktu lalu.

Seiring dengan dimulainya musim penghujan di awal tahun 2024, para petani kini berharap untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah. Namun, ironisnya, harga jual kopi sudah mulai tinggi sejak awal musim ini.

Informasi terbaru yang diterima dari beberapa Kecamatan, termasuk Desa Galang Tinggi dan Mekakau Ilir, melaporkan bahwa harga jual kopi mencapai Rp. 38.000 per kilogram.

BACA JUGA:Keindahan Alam Air Gemburak: Potensi Destinasi Wisata Tersembunyi Kabupaten OKU Selatan

Sementara itu, di Desa Negeri Batin, Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), harga kopi mencapai Rp. 36.000 per kilogram, dan di Kisam Tingg mencapai Rp. 38.000 per kilogram.

Situasi ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan petani kopi, karena ada kemungkinan harga akan mengalami penurunan saat musim panen tiba.

Hal ini menjadi perhatian serius bagi para petani, pengepul, dan penampung di berbagai wilayah.

BACA JUGA:Tak hanya nikmat untuk lalapan, 5 manfaat Daun Kemangi untuk kesehatan tubuh

Andi, seorang petani kopi di Kecamatan Buay Sandang Aji, Kabupaten OKU Selatan, mengungkapkan kecemasannya saat diwawancarai pada Sabtu (06/01).

Dia menyampaikan bahwa fenomena ini sudah sering terjadi, di mana harga kopi naik saat mulai berbuah namun malah turun drastis saat musim panen tiba.

"Sering terjadi, pas mulai berbuah harga sudah naik, begitu panen malah anjlok. Awal berbuah membuat kami semangat, namun saat panen justru dihadapkan pada harga murah," ucapnya. (Dal)

Sumber: