Tradisi Nangkul Ikan di Sungai Hitam Sepucuk, Kayuagung, Menjadi Sumber Cuan Bagi Warga

HARIANOKUS.COM - Seiring dengan musim penghujan dan pasangnya Sungai Komering, sebagian warga di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, kembali menjalankan tradisi menarik mereka—nangkul ikan di aliran Sungai Hitam.

Tepatnya di Jalan Sepucuk, Kecamatan Kayuagung. Aktivitas ini bukan hanya sarana rekreasi, namun juga menjadi peluang bagi mereka untuk menghasilkan cuan tambahan.

Setiap harinya, motor-motor memenuhi pinggir jalan Sepucuk, menandakan ramainya kegiatan nangkul ikan di sungai.

Suara deburan air hitam yang mengalir deras menciptakan suasana khas, mengingat area tersebut dikelilingi oleh kebun sawit.

BACA JUGA:Tiga Rumah di Belakang Masjid Agung Lahat Terbakar

Lokasinya yang berjarak sekitar 20 menit dari Kota Kayuagung menambah eksotisme tempat ini.

Perjalanan ke sana melibatkan jalan aspal, bebatuan, dan melintasi jembatan yang menghubungkan beberapa kelurahan serta melewati berbagai landmark, seperti SMKN 1, SMAN 3 Unggulan Kayuagung, wisata Air Dinasti Land, panti asuhan, dan kantor Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) OKI.

Dengan peralatan sederhana seperti tangkul dan pancing, warga berhasil menangkap ikan sepat, gabus, dan lele ukuran kecil.

Keberhasilan mereka terlihat dari deretan bapak-bapak yang antusias memasang tangkul di tepian sungai.

Harga ikan hasil tangkapan terjangkau, hanya Rp15 ribu per 2 kg, membuat pengunjung antre untuk mendapatkan ikan segar langsung dari sungai.

BACA JUGA:Anggota DPR RI Tofan Maulana Sosialisasikan 4 Pilar di Desa Simpang Sender Utara

Tradisi ini menjadi alternatif ekonomi bagi warga sekitar, mengingat harga pasar yang lebih tinggi.

Walaupun cuaca panas, warga tetap semangat mencari ikan, berharap mendapatkan cuan harian hingga Rp200 ribu.

Kegiatan ini bukan hanya melibatkan para pemancing, tetapi juga melibatkan bantuan istri dan anak-anak, yang membantu dalam proses penimbangan dan penyiangian ikan.

Sumber: