Dalam 4 Tahun Terakhir Produksi Kopi OKU Selatan Turun dari 70.779 Ha jadi 50.021 Ha

Dalam 4 Tahun Terakhir Produksi Kopi OKU Selatan Turun dari  70.779 Ha jadi 50.021 Ha

Dampak Banyak Petani Beralih Tanaman, Produk Kopi di OKUS menurun dari 70. 779 Ha, terhitung sejak Tahun 2019 mengalami penurunan sehingga menjadi 50. 021 Ha. -Foto: Dok/Harian OKU Selatan.-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM – Produktivitas tanaman kopi di Bumi Serasan Seandanan mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Data menunjukkan bahwa luas tanaman kopi di Kabupaten OKU Selatan pada empat tahun terakhir mengalami penurunan signifikan, dari 70.779 hektar menjadi 50.021 hektar sejak tahun 2019.

Kepala Dinas Pertanian OKU Selatan, Syahtomi, SP., M.M, mengungkapkan hal ini saat diwawancara pada Sabtu 03 Februari 2024.

Syahtomi menjelaskan bahwa penurunan produktivitas kopi disebabkan oleh keputusan banyak petani untuk beralih ke tanaman lain.

BACA JUGA:Kopi Benalu, Ramuan Ajaib untuk Kesehatan Tubuh dan Menangani Tidur Mendengkur

BACA JUGA:Pahit atau Manis? Kopi Manakah yang Lebih Baik?

Mereka menganggap tanaman kopi tidak lagi produktif dan lebih memilih menanam tanaman lain seperti jagung, pisang, dan pepaya.

"Pengurangan ini karena kopinya sudah tua, tidak lagi menghasilkan dengan maksimal, maka untuk itu petani lebih memilih beralih pada tanaman jagung, pisang, dan pepaya,’’ ujarnya.

Menurut Syahtomi, hasil rata-rata kopi di OKU Selatan mencapai 7,6 kuintal per hektar. Meskipun terdapat penurunan, Kabupaten OKU Selatan masih diakui sebagai kawasan sentra produksi kopi.

BACA JUGA:Burung Kutilang Gemar Minum Kopi, Viral di Medsos!

BACA JUGA:Keren, Sejarah Kopi Indonesia, Perjalanan Panjang dari Nusantara ke Seluruh Dunia

Di 19 kecamatan, jelasnya, mayoritas petani masih menjadikan kopi sebagai komoditas utama, meskipun beberapa di antaranya telah beralih ke tanaman lain.

"Kalau dibandingkan antara kopi dengan jagung di seluruh kecamatan wilayah Kabupaten OKU Selatan masih tetap luas kebun kopi, bahkan masih ada yang baru mulai produksi,’’ tambahnya.

Meskipun terdapat pergeseran preferensi tanaman, kopi masih memegang peran penting dalam sektor pertanian di daerah ini. (Dal)

Sumber: