Petani Pisang OKU Selatan Galau, Harga Jual Terjun Bebas

Petani Pisang OKU Selatan Galau, Harga Jual Terjun Bebas

Petani pisang di wilayah Kabupaten OKU Selatan merasa galau lantaran harga jual pisang terjun bebas dalam beberapa pekan terakhir.-FOTO: DOK HOS-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Petani pisang di wilayah Kabupaten OKU Selatan merasa galau lantaran harga jual pisang terjun bebas dalam beberapa pekan terakhir.

Nilai jual pisang, terutama jenis Ambon, masih terbilang tinggi dengan harga Rp 2.000 per kilogram.

Namun, jenis pisang muli hanya dihargai Rp 500 per kilogram, sedangkan jenis nangka hanya Rp 300 per kilogram. Pisang raja masih tetap di harga Rp 3.000 per kilogram.

Jika dibandingkan beberapa waktu lalu, harga jual pisang jenis Ambon mencapai Rp 3.000 per kilogram, sedangkan jenis muli Rp 1.200 per kilogram, dan jenis nangka Rp 800 per kilogram.

BACA JUGA:ASUS Luncurkan ASUS Zenbook Zenbook 14 OLED (UM3406HA), Laptop Tipis Pertama dengan Prosesor AI AMD Ryzen™

BACA JUGA:Huawei Luncurkan Dua Laptop Canggih, HUAWEI MateBook X Pro dan HUAWEI MateBook 14, Begini Spesifikasinya

Hal ini diungkapkan oleh Turi, warga Desa Banjar Agung, Kecamatan Buay Rawan, Kabupaten OKU Selatan, pada Jumat, 21 Juni 2024.

"Sejak beberapa pekan ini harga pisang mengalami penurunan yang cukup drastis, sehingga mengakibatkan petani menjadi lesu," katanya.

"Pisang Ambon yang biasanya dihargai tinggi, sekarang sudah murah, hanya Rp 2.000. Pisang jenis Nangka Rp 300, pisang Muli Rp 500, dan pisang raja masih lumayan tinggi," ucapnya.

Dari beberapa jenis pisang, yang cepat panen adalah pisang muli dan pisang Ambon. Namun, yang lebih mudah dijual adalah jenis pisang muli.

"Pisang ini bisa dipanen hampir setiap hari, tapi kalau harganya seperti ini, malas untuk memetiknya karena tidak ada harga," cetusnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Netralitas ASN, Panwascam BSA Sampaikan Himbauan untuk Cegah Pelanggaran pada Pilkada 2024

BACA JUGA:Disdik Minta Kepala UPT Optimalkan Pemanfaatan Aset

Kebutuhan pisang terus ada, karena para pengelola banyak yang mengirimkannya ke Palembang, Lampung, bahkan hingga ke Jawa.

Sumber: