Bencana Longsor dan Banjir Landa Kabupaten OKU Selatan: Intensitas Hujan Tinggi Jadi Penyebab
Curah Hujan Tinggi, Tanah Longsor dan Banjir Landa OKU Selatan-Fhoto:Ist-
Harianokus.com - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, tengah dilanda bencana alam berupa tanah longsor dan banjir akibat curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir. Kejadian ini tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga memicu kekhawatiran akan potensi bencana susulan jika intensitas hujan terus meningkat.
Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan, Koni Ramli, menjelaskan bahwa dalam seminggu terakhir, daerah tersebut menghadapi dua kejadian tanah longsor dan satu banjir genangan. Salah satu peristiwa longsor terjadi pada Jumat malam (24/1/2025) di Desa Simpang Saga dan Desa Saung Naga, Kecamatan Buay Runjung. Material longsoran berupa tanah, batu, dan pepohonan menutupi jalan, menghambat akses masyarakat di kedua desa tersebut.
BACA JUGA:Kopiah Resam Bandar Agung: Warisan Budaya yang Berkah di Bulan Ramadhan
BACA JUGA:Catin Ikuti Bimbingan Pranikah di KUA Buana Pemaca, Bekal untuk Keluarga Sakinah
Di Desa Simpang Saga, longsor menyebabkan penutupan jalan sepanjang 6 meter, dengan tinggi material mencapai 5 meter dan lebar 3 meter. Sementara itu, di Desa Saung Naga, material longsoran menutupi jalan sepanjang 8 meter, dengan tinggi 1 meter dan lebar 2 meter. "Pembersihan dilakukan menggunakan satu unit ekskavator, dibantu oleh warga setempat serta pihak kepolisian yang mengatur lalu lintas di lokasi kejadian," kata Koni Ramli, Minggu (26/1/2025).
Proses pembersihan material longsor berlangsung hingga Sabtu (25/1/2025), dengan partisipasi aktif warga sekitar. Kerja sama ini menunjukkan solidaritas masyarakat dalam menghadapi bencana yang kerap terjadi di wilayah dengan topografi berbukit ini.
Selain tanah longsor, hujan deras pada Kamis malam (23/1/2025) menyebabkan banjir genangan di Simpang Perkim. Air menggenangi jalan hingga hampir setinggi pinggang orang dewasa, membuat sejumlah kendaraan kesulitan melintas. Kejadian ini memperparah dampak hujan deras yang terus mengguyur wilayah OKU Selatan.
BACA JUGA:Jonatan Christie Melaju ke Final Indonesia Masters 2025, Kalahkan Wakil Taiwan dalam Laga Sengit
BACA JUGA:Sinergi Aparat dan Masyarakat dalam Pengamanan Upacara Ngaben di Desa Karang Agung
Kondisi ini semakin diperburuk dengan minimnya sistem drainase yang memadai di beberapa lokasi rawan banjir. "Hujan deras terus turun sepanjang malam, menyebabkan genangan meluas hingga mengganggu aktivitas warga," ujar Koni.
Bencana tanah longsor juga terjadi sebelumnya, tepatnya pada Minggu (19/1/2025), di Desa Bedeng Tiga, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan. Longsor ini disebabkan oleh meningkatnya curah hujan yang mengikis struktur tanah di wilayah tersebut. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini menjadi peringatan serius akan perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif.
BPBD OKU Selatan mencatat bahwa peningkatan intensitas hujan menjadi faktor utama pemicu bencana dalam beberapa hari terakhir. Kabupaten OKU Selatan yang memiliki banyak daerah perbukitan menjadi lebih rentan terhadap longsor dan banjir saat curah hujan melonjak. "Kami terus memantau situasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana susulan," tambah Koni.
BACA JUGA:Tempoyak: Kuliner Fermentasi yang Tetap Digemari di OKU Selatan
BACA JUGA:Curup Lungkuk: Permata Tersembunyi OKU Selatan, Menanti Sentuhan Infrastruktur
Sumber: