Komisi X DPR RI Serap Aspirasi Kebijakan Pendidikan di Sumatera Selatan
Pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI dengan Pemprov Sumsel dan BPS Sumsel. --Foto: Suci.--
Harianokus.com – Komisi X DPR RI bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan melakukan kunjungan kerja spesifik ke Provinsi Sumatera Selatan untuk menyerap aspirasi terkait kebijakan pendidikan. Pertemuan berlangsung di Griya Agung Palembang pada Kamis (30/1) dengan menghadirkan berbagai isu penting, termasuk peningkatan anggaran pendidikan dan pembenahan sistem penerimaan siswa baru.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati, menyoroti peran penting data BPS sebagai landasan utama dalam menyusun kebijakan pendidikan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
Dalam diskusi tersebut, salah satu aspirasi utama yang disampaikan adalah usulan penambahan anggaran pendidikan dari pusat ke Sumsel. Isu lain yang menjadi perhatian serius adalah tingginya angka putus sekolah dan rata-rata lama belajar yang masih di bawah delapan tahun.
Sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru juga menjadi sorotan. Komisi X DPR RI menegaskan bahwa sistem zonasi akan tetap diterapkan, tetapi dengan mekanisme yang lebih mempertimbangkan lokasi tempat tinggal siswa untuk menjamin pemerataan akses pendidikan.
“Kita telah membahas perubahan mekanisme sistem zonasi ini. Nantinya, penerimaan akan menyesuaikan persentase berdasarkan domisili calon siswa,” ujar My Esti Wijayati.
Selain jalur zonasi, penerimaan siswa juga tetap mencakup jalur afirmasi untuk siswa miskin dan penyandang disabilitas, jalur prestasi, serta jalur mutasi bagi anak-anak pejabat yang berpindah tugas.
BACA JUGA:Kesadaran Akan Kebersihan Lingkungan Masih Rendah, Sampah Berserakan di Pasar Saka Selabung
BACA JUGA: Bupati OKU Selatan: Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Potensi Bencana
Meski berada di bawah ranah Komisi XI DPR RI, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi pembahasan penting. Komisi X DPR RI berharap program ini dapat tepat sasaran dengan memanfaatkan data akurat dari BPS.
“Salah satu target utama program ini adalah sekolah. Dengan data yang akurat, MBG bisa menyasar wilayah-wilayah dengan angka stunting dan kemiskinan yang tinggi,” tambah My Esti Wijayati.
BACA JUGA:BPBD OKU Selatan Perpanjang Status Siaga Darurat Banjir dan Longsor Hingga Maret 2025
BACA JUGA:Ruwah di Jawa: Tradisi Penuh Makna untuk Menghormati Leluhur dan Menyucikan Diri
Sumber: