Harga Emas Antam Berpotensi Cetak Rekor Baru, Dipicu Proyeksi Kenaikan Emas Dunia
Harga antam di prediksi akan naik lagi-Fhoto:Ist-
Harianokus.com - Harga emas Antam diprediksi terus mencatatkan rekor, sejalan dengan proyeksi emas dunia yang berpotensi mencapai harga tertinggi sepanjang masa. Analis Pasar Utama Exinity Group, Han Tan, memproyeksikan emas dunia bisa mencapai US$3.000 per troy ons pada 2025, terutama jika pasar tetap mengandalkan emas sebagai lindung nilai inflasi.
"Para investor dan pemilik emas mungkin menikmati tahun cemerlang lainnya jika ketegangan geopolitik global meningkat di bawah Trump 2.0. Hal ini berpotensi mendorong investor ke tempat perlindungan aman seperti emas," kata Tan.
BACA JUGA:Buronan Korupsi Dana Covid-19 Rp1,3 Miliar, Leksi Yandi Ditangkap di Bandung
BACA JUGA:Program Skrining Kesehatan Gratis Dimulai 10 Februari 2025
Skenario ini juga berkaitan dengan kebijakan ekonomi yang diharapkan kembali diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump saat menjabat pada Januari 2025. Investor AS bersiap menghadapi perubahan besar, mulai dari tarif, deregulasi, hingga kebijakan pajak yang dapat memengaruhi pasar secara global.
Pada Rabu (05/02/2025), harga emas Antam di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung naik Rp13.000, mencapai Rp1.663.000 per gram, tertinggi sepanjang sejarah. Harga buyback juga meningkat menjadi Rp1.514.000 per gram. Jika harga emas dunia mencapai US$3.000 per troy ons, emas Antam berpeluang mencapai Rp1.800.000 hingga Rp2.000.000 per gram.
Kenaikan ini didorong oleh pelemahan Dolar AS (DXY), yang tertekan akibat turunnya imbal hasil obligasi AS. Indeks Dolar AS turun ke 107,97 dari sebelumnya 109, sementara imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun turun menjadi 4,51% dari 4,54%.
BACA JUGA:UPT SMPN-01 Muaradua: Membentuk Budaya Membaca untuk Kemajuan Literasi
BACA JUGA:Sekda OKU Selatan Evaluasi Hasil Penilaian Unit Pelayanan Publik
Pelemahan dolar membuat emas lebih murah bagi investor asing, meningkatkan permintaan dan mendorong harga naik. Ketegangan geopolitik, termasuk perang dagang antara AS dan China, juga menjadi katalis positif bagi harga emas.
Meski Presiden Trump menunda tarif pada Kanada dan Meksiko, tarif 10% terhadap barang-barang China tetap diberlakukan, memicu aksi balasan dari Beijing. China mengenakan tarif pada sejumlah produk AS seperti batu bara, LNG, minyak mentah, serta mengumumkan kontrol ekspor pada logam penting untuk industri elektronik.
BACA JUGA:Kejati Sumsel Dalami Dugaan Korupsi Penjualan Aset Yayasan Batanghari Sembilan
BACA JUGA:Pemerintah Rencanakan Percepatan Pembagian THR Idul Fitri 2025 untuk Antisipasi Kemacetan
Namun, kenaikan harga emas bisa tertahan jika Federal Reserve (The Fed) bersikap lebih hawkish. Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, menegaskan bahwa The Fed akan terus memantau inflasi dan berhati-hati dalam menilai dampak kebijakan tarif.
Ketidakpastian geopolitik, pelemahan dolar AS, dan kondisi ekonomi global menjadikan emas aset yang semakin menarik di mata investor. Prospek harga emas Antam pun diprediksi tetap cerah dalam waktu dekat.
Sumber: