Weh Desa Bisa Kaya dan Makmur Nih! Dana Desa Jadi Rp5 Miliar Bisa Digunakan untuk Ekonomi Produktif

Weh Desa Bisa Kaya dan Makmur Nih! Dana Desa Jadi Rp5 Miliar Bisa Digunakan untuk Ekonomi Produktif

--

 

 

JAKARTA,HARIANOKUS.COM - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar yang juga ketua umum PKB mengusulkan agar dana desa dari semula Rp1 miliar menjadi Rp5 miliar per tahun. 
 
 
 
Wacana usulan ini telah disampaikannya dan telah dikalkulasikan secara  matang.
 
 
 
"Kita (telah) hitung semua. Separuh dari dana desa bisa digunakan ekonomi produktif," ujar Muhaimin beberapa waktu lalu.
 
 
 
Dikatakannya bidang ekonomi produktif itu bisa seperti wisata desa kebutuhan konsumsi produktivitas pangan dan lainnya.
 
 
 
Muhaimin menilai dengan penambahan anggaran dana desa, Badan Usaha Milik desa (BUMDes) bisa menjadi holding nasional yang sangat besar. 
 
 
 
Ia yakin BUMDes nantinya bisa menopang ekonomi bahkan secara luasnya ekonomi nasional. 
 
 
 
Melalui pemberdayaan masyarakat desa juga akan membawa dampak positif bagi prekonomian masyarakat.
 
 
 
 
Muhaimin menyebut kebijakan itu telah menjadi contoh bagi negara lain dalam upaya pemberdayaan masyarakat khususnya ditingkat desa.
 
 
 
"Banyak efektivitas penggunaan APBN melalui dana desa ini luar biasa,"ujarnya.
 
 
 
Untuk itu kata Muhaimin, target 2024 dan ke depan minimal setiap desa bukan saja Rp1 miliar , tapi bisa dinaikkan lagi sampai Rp5 miliar," ungkapnya.
 
 
 
 
Dilansir dari medcom.id, Muhaimin mengatakan kepala desa dan BUMDes terbukti mampu mengelola dana desa secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa
 
 
 
Selain itu, mereka juga mampu menjalankan program pembangunan yang berkelanjutan dan mengarah pada pemberdayaan masyarakat.
 
 
 
"Terkiat ini komitmen kesungguhan kepala desa dan BUMDes, dituntut untuk terus menggerakkan potensi yang dimiliki agar menjadi penopang ekonomi," jelasnya.
 
 
 
Ia tak memungkiri sampai saat inu masih ditemukan sejumlah kasus penyimpangan dana desa. Namun, ia menilai penyimpangan yang terjadi belum terlalu signifikan.
 
 
"Banyak pihak mengkhawatirkan akan terjadi penyelewengan dan sebagainya,  itu tidak semua desa hanya terjadi beberapa kasus saja terjadi akibat penyalahgunaa," ucap dia.
 
 
 
Muhaimin membeberkan total ada 57.288 BUMDes yang sudah ada. Jumlah ini meningkat 32,29 persen dari empat tahun sebelumnya, yang hanya 43.339 BUMDes. (**)
 
 
 
 
 
 

Sumber: