Taman Bumi Agung Muaradua Saat ini Sepi Pengunjung, Loh Kenapa?

 Taman Bumi Agung Muaradua Saat ini Sepi Pengunjung, Loh Kenapa?

Suasana Taman Bumi Agung Muaradua yang saat ini sepi dari pengunjung.-Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Cuaca yang tidak menguntungkan dan dampak dari kemarau panjang belakangan ini telah menyebabkan penurunan kunjungan ke Taman Bumi Agung.

Tempat rekreasi anak-anak ini, yang terletak di Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, tampak sepi pengunjung.

Pantauan Harian OKU Selatan pada Sabtu (26/8) menunjukkan bahwa Taman Bumi Agung sepi dari aktivitas pengunjung.

BACA JUGA: Warga Meradang Sinyal Telekomunikasi Ikut Lumpuh, Dampak Listrik Padam Di OKUS

Salah satu penyebab kemungkinan adalah banyaknya debu yang ada di lokasi taman, membuat para orang tua ragu untuk membawa anak-anak mereka bermain di sana.

YI, salah satu pemilik permainan di Taman Bumi Agung, mengatakan mungkin karena cuaca yang panas dalam beberapa hari terakhir ini, debu di taman ini semakin banyak. "Orang tua khawatir anak-anak mereka terkena penyakit akibat debu tersebut," ujarnya.

Selain itu, masyarakat juga menyadari bahwa wilayah Kabupaten OKU Selatan saat ini mengalami kesulitan ekonomi akibat paceklik, sehingga dampaknya juga dirasakan dalam bidang rekreasi.

BACA JUGA:60 Desa di OKUS Masuk Kategori Tertinggal, Pemkab Minta Kades Komitmen Majukan Desa

IR, seorang pemilik permainan lainnya, juga mengamati fenomena yang sama. Ia mengungkapkan, jika pada hari kerja, kunjungan memang sedikit, namun pada akhir pekan jumlah pengunjung lebih banyak.

"Namun, bahkan pada akhir pekan ini, kunjungan terlihat sepi. Kami belum pasti apa penyebabnya,"kata dia.

Akibat kurangnya pengunjung, pendapatan dari Taman Bumi Agung juga menurun drastis.

BACA JUGA:Sempat Buron, Satreskrim Polres OKUS Ringkus Tersangka Penggelapan Motor

Seorang pemilik permainan mengungkapkan bahwa pendapatan harian saat sepi pengunjung hanya berkisar antara Rp 90-100 ribu, sementara saat ramai bisa mencapai Rp 250 ribu.

Meskipun demikian, para pemilik tetap berharap situasi akan membaik seiring perubahan cuaca dan kondisi ekonomi yang lebih baik di masa mendatang. (Dal])

Sumber: