Di Muaraenim Pasien Diare Yang Terdiri dari Balita dan Anak Membludak

Di Muaraenim Pasien Diare Yang Terdiri dari Balita dan Anak Membludak

Foto – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Muara Enim, dr Eni Zatila.--

 

MUARAENIM, HARIANOKUS.COM - RSUD dr HM Rabain Muara Enim menghadapi lonjakan kasus diare pada balita dan anak-anak dalam beberapa pekan terakhir. Penyakit ini sering kali disertai demam tinggi dan buang air besar (BAB) yang sering. Kondisi ini telah membuat petugas rumah sakit menghadapi tantangan besar, dengan hampir semua ruangan penuh, bahkan mengharuskan penggunaan ruang gawat darurat (UGD) dan ruangan lain untuk menampung pasien diare.

 

Seorang warga, Umi (21) dari Desa Sumakaja Makmur, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, mengungkapkan bahwa anaknya, Askia, yang berusia 1 tahun 8 bulan, telah mengalami demam tinggi selama sekitar 2 hari dan lemas akibat sering BAB. Setelah pemeriksaan di puskesmas, mereka dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan karena kondisi anak yang mengkhawatirkan.

 

Saat ditanyakan kepada Plt Direktur RSUD dr HM Rabain Muara Enim, dr Ibnu Umar, ia membenarkan peningkatan kasus diare dan kondisi lainnya dalam beberapa pekan terakhir. Rumah sakit telah mengambil langkah tambahan untuk mengatasi lonjakan kasus ini, termasuk menggunakan lebih banyak tempat tidur, termasuk ruang kelas II dan ruangan paviliun anak.

 

Dr. Ibnu menyatakan bahwa situasi akan terus dipantau, dan jika tren peningkatan berlanjut, mereka akan menggunakan ruang aula seperti yang pernah digunakan untuk penanganan pasien COVID-19. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada pasien yang ditolak, dan semua pasien akan ditangani secara maksimal.

 

Kadinkes Muara Enim, dr Eni Zatila, juga menjelaskan bahwa kasus diare pada anak-anak dan balita telah meningkat selama tiga bulan terakhir, dengan peningkatan yang signifikan terlihat pada bulan September. Penyebab diare pada anak bermacam-macam, termasuk masalah kebersihan diri, alergi makanan, keracunan makanan, efek samping obat, dan kondisi medis tertentu.

 

Dr. Eni mengingatkan bahwa gejala diare pada anak tidak hanya melibatkan peningkatan frekuensi BAB dan perubahan tekstur feses, tetapi juga mual, muntah, perut kembung, demam, dehidrasi, dan gejala lainnya. Penanganan diare pada anak biasanya melibatkan pemenuhan cairan, nutrisi, dan pengobatan yang sesuai.

 

Pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta pola makan anak-anak agar terhindar dari diare juga disoroti oleh dr. Eni. Sebagian besar kasus diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi, dan pencegahan dehidrasi adalah kunci utama dalam penanganan diare. (*)

 

Sumber: