Fluktuasi Harga Jagung Di OKU Selatan Bikin Petani Resah

Fluktuasi Harga Jagung Di OKU Selatan Bikin Petani Resah

Tanaman jagung petani di OKU Selatan, dimna harga saat ini belum stabil.-Foto: Hamdal Hadi/HOS-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Para petani jagung di berbagai kecamatan wilayah Kabupaten OKU Selatan merasa cemas akibat harga jual jagung yang tidak stabil.

Pasalnya, harga jual hasil panen jagung mengalami fluktuasi. Jika pekan lalu harga jagung mencapai Rp. 4.800, kini mengalami penurunan menjadi Rp. 4.000.

Harga ini diprediksi akan terus mengalami penurunan sehingga sejauh ini harga jual jagung belum stabil pada harga yang memadai.

"Minggu kemarin Rp. 4.800, sekarang sudah turun lagi menjadi Rp. 4.000. Harga ini bisa saja mengalami penurunan lebih lanjut atau mungkin naik kembali," ucap Udin, warga Desa Bumi Agung Jaya, Kecamatan Buay Rawan, Kamis, 20 Juni 2024.

BACA JUGA:Camat BSA Monitoring dan Evaluasi Realisasi Dana Desa Tahun 2024

BACA JUGA:Demi Disiplin dan Tanggung Jawab, SMPN 1 Muaradua OKU Selatan Perkenalkan Kebijakan Pengembalian Buku

Menurutnya, ketidakstabilan harga ini membuat para petani tidak nyaman, terutama menjelang panen yang diperkirakan akan berlangsung beberapa pekan lagi.

"Dengan adanya fluktuasi harga ini, tentu saja akan berimbas pada hasil panen kami, terutama karena harus membayar biaya panen serta kebutuhan lainnya," tambahnya.

"Kami khawatir saat panen nanti harga anjlok. Kalau masih tetap dihargai Rp. 4.000 masih lumayan, tapi kami berharap ada kenaikan harga saat panen nanti," cetusnya.

Sudir, warga Desa Bumi Agung Jaya juga menambahkan bahwa dirinya merasa tidak nyaman dengan ketidakstabilan harga jual jagung menjelang panen.

BACA JUGA:Harga Pangan dan Sembako Melambung Tinggi di Tahun 2024, Masyarakat Berusaha Bertahan Hidup

BACA JUGA:Harga Emas Naik Nih! Tertinggi di Tahun 2024 Setelah Lebaran Idul Adha

"Paling beberapa waktu lagi sudah mulai panen, sedangkan harga jual naik turun. Kalau naik terus enak, tapi baru naik beberapa hari sudah turun lagi," keluhnya.

"Harapan kami sebagai petani jagung, setidaknya harga mencapai Rp. 5.000 seperti yang dirasakan oleh petani kopi saat ini. Setidaknya dengan harga tersebut, kami sudah merasa senang," katanya. (Dal)

Sumber: