Target 421 GW! Indonesia Pacu Transisi Energi dengan PLTS Terapung

Target 421 GW! Indonesia Pacu Transisi Energi dengan PLTS Terapung

--

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN – Indonesia terus mempercepat transisi energi dengan mendorong pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung sebagai bagian dari upaya mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT).

Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah ekspansi industri PLTS Terapung oleh Utomodeck Group, yang resmi membuka dua fasilitas produksi di Batam dan Surabaya.

Fasilitas ini akan menjadi pusat pengembangan dan manufaktur komponen utama PLTS Terapung, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Melalui lini bisnisnya, Utomo SolaRUV, yang dikenal sebagai penyedia solusi energi terbarukan terpercaya di Indonesia, Utomodeck Group menggandeng Sungrow Floating PV—pemimpin global di industri PLTS Terapung Tier-1.

Kolaborasi ini bertujuan memperkuat rantai pasok industri PLTS Terapung di Indonesia.

Penandatanganan kerja sama strategis ini dilakukan oleh Anthony Utomo, Managing Director Utomo SolaRUV, dan Arnold Layuk Mairi, Direktur PT Sungrow Floating Batam, di kantor pusat Utomodeck Group di Surabaya pada Kamis, 6 Februari 2025.

“Melalui kerja sama ini, Utomo SolaRUV berkomitmen untuk memasok komponen PLTS Terapung dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi guna mendukung pembangunan PLTS Terapung di Indonesia.

Langkah ini tidak hanya bertujuan mencapai target bauran energi baru terbarukan nasional, tetapi juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya saing global dalam penguasaan teknologi PLTS Terapung,” ujar Anthony Utomo, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap (Kakomtap) EBTKE Kadin Indonesia.

BACA JUGA:SMP Negeri 1 Simpang Ajak Siswa Sarapan Bergizi dan Konsumsi Tablet Tambah Darah

BACA JUGA:Korban Penipuan Cek Kosong Rp950 Juta, Warga Palembang Lapor Polisi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan target pengembangan sekitar 20,9 GW pembangkit listrik energi terbarukan pada tahun 2030.

Lebih jauh, pada tahun 2060, Indonesia menargetkan kapasitas pembangkit listrik baru dan terbarukan mencapai lebih dari 700 GW, di mana PLTS Terapung berkontribusi hingga 421 GW atau hampir 60% dari total kapasitas pembangkit listrik.

Saat ini, Utomo SolaRUV telah mengoperasikan pabrik modul surya dan floater PLTS Terapung ber-TKDN dengan merek “Utomo Floater” di Batam yang memiliki kapasitas produksi sebesar 1 Gigawatt Peak (GWp).

Anthony menambahkan bahwa kerja sama strategis ini akan memperkuat pengembangan industri dalam negeri, baik dalam rantai pasok maupun teknologi manufaktur PLTS Terapung.

“Kolaborasi antara Utomo SolaRUV dan Sungrow Floating PV akan memastikan bahwa pengembangan teknologi dan inovasi PLTS Terapung di Indonesia terus berkembang.

Apalagi, mitra yang kami gandeng adalah pemimpin teknologi kelas dunia di sektor ini,” katanya.

BACA JUGA:Sekda OKU Selatan Ajak Petugas Kebersihan Tingkatkan Pelayanan untuk Lingkungan yang Lebih Bersih

BACA JUGA:Jelang Pelantikan, Wali Kota Palembang Diminta Tunjuk Pejabat Sesuai Kompetensi

Sumber: