Mengagumkan! Batu Kodok di Tepi Sungai Komering Membawa Jejak Sejarah Belanda yang Segar

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Sebuah batu unik berbentuk kodok yang tegak berdiri di tepian sungai Komering telah menjadi saksi bisu peninggalan sejarah Belanda.

Terletak di Kota Muaradua, tepatnya di Lingkungan VII Pasar Lama Ulu, Kelurahan Bumi Agung, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, batu ini berdiri kokoh dengan pondasi jembatan gantung peninggalan zaman kolonial.

BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi Bawaslu okus Berpotensi Melibatkan Tersangka Tambahan

Lokasi ini memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi wisata yang menarik, dikelilingi oleh dua sungai, yaitu Sungai Selabung dan Sungai Saka.

Namun sayangnya, keadaan tempat ini saat ini kurang terawat dan telah menjadi semak belukar, mengurangi daya tariknya.

Meski begitu, dengan perawatan yang tepat, tempat ini memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan wisata lokal maupun internasional di luar kota Muaradua.

BACA JUGA:Isak Tangisan Sempat Iringi Penahanan Sekjen Dan Mantan Ketua Harian KONI Sumsel

Dengan jarak sekitar 15 menit dari pusat Kota Muaradua, lokasi ini menjadi pilihan menarik bagi para pelancong yang ingin menjelajahi keindahan alam dan sejarah.

Jejak sejarahnya sebagai titik awal terbentuknya Kota Serasan-Seandan memberikan nilai tambah dalam aspek historis tempat ini.

Maka dari itu, menjadi sangat penting bagi Pemerintah dan instansi terkait untuk memberikan perhatian khusus terhadap lokasi ini, dengan harapan dapat mengembangkannya menjadi destinasi wisata yang mampu mendukung perekonomian daerah serta masyarakat setempat.

Upaya pengembangan menjadi destinasi wisata menarik, dengan menambahkan fasilitas seperti pondok dan sarana lainnya, akan menjadi langkah yang sangat diharapkan.

BACA JUGA: Sekjen Dan Mantan Ketua Harian KONI Sumsel Resmi Ditahan Kajati Dalam Hal Kasus Korupsi

Langkah ini bukan hanya akan menghidupkan kembali pesona tempat tersebut, tetapi juga akan memberikan kontribusi ekonomi yang berarti bagi Kabupaten OKU Selatan.

Dengan pemeliharaan yang baik, pengembangan yang berkelanjutan, dan upaya menjaga warisan berharga ini, batu kodok ini memiliki potensi untuk lebih dikenal dan dinikmati oleh masyarakat luas. (Rani)

Sumber: