Dinas Pertanian OKU Timur Menyatakan Produksi Padi Tetap Stabil, Meskipun Kemarau Melanda

 Dinas Pertanian OKU Timur Menyatakan Produksi Padi Tetap Stabil, Meskipun Kemarau Melanda

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur Junadi.-foto: Dok HOS-

OKU TIMUR, HARIANOKUS.COM - Meskipun tahun ini mengalami cuaca ekstrem akibat fenomena El Nino, Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur memastikan bahwa produksi padi petani di OKU Timur tetap stabil.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur, Junadi, mengungkapkan bahwa Kabupaten OKU Timur telah melakukan persiapan serius menghadapi ancaman kemarau ini.

"Bupati telah menekankan pentingnya menjaga produksi pertanian agar tetap stabil, dan semua fasilitas serta sarana prasarana pertanian untuk tahun 2023 telah disiapkan dengan baik," ujarnya pada Selasa, 5 September 2023.

Selain persiapan sarana dan prasarana, pemerintah juga telah mengalokasikan lahan yang cukup luas untuk penanaman padi.

"Target kami adalah memiliki luas tanam sekitar 145.000 hektare dalam satu tahun," tambahnya.

Menurut Junadi, produksi padi di Kabupaten OKU Timur mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2022, menjadikan daerah ini sebagai yang tertinggi di Sumatera Selatan.

"Pada tahun 2021, produksi padi di OKU Timur mencapai 574.966 ton Gabah Kering Giling (GKG), dan meningkat menjadi 701.510 ton GKG pada 2022, atau naik sebesar 20 persen," ungkapnya.

Junadi juga menyampaikan harapan Bupati Lanosin untuk tahun ini, yaitu mencapai produksi padi sebanyak 1 juta ton Gabah Kering Panen (GKP) dan GKG.

"Meskipun harga gabah dan beras cukup tinggi, produksi kami tetap stabil. Banyak petani di OKU Timur yang menanam padi di kolam-kolam, yang menjadi salah satu faktor kesuksesan produksi kami," tambahnya.

Untuk meningkatkan produksi ini, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk perluasan lahan pertanian di wilayah tersebut.

"Kami berkomitmen untuk mencapai target produksi padi 1 juta ton GKP dan GKG di OKU Timur tahun ini," katanya.

Dalam menghadapi dampak El Nino, terutama bagi petani yang menanam pada bulan Oktober, Dinas Pertanian telah mempersiapkan peralatan seperti pompa air.

Selain itu, telah dibuat sumur bor di beberapa titik strategis, dan program listrik masuk sawah juga telah dijalankan.

Junadi menambahkan bahwa bantuan benih dan pupuk dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten telah berkontribusi besar dalam menjaga produksi padi tetap stabil.

Kenaikan harga gabah dan beras yang terjadi disebabkan oleh iklim ekstrem, yakni El Nino, dan bukan hanya terjadi di OKU Timur, tetapi juga di seluruh Indonesia.

Untuk mengatasi hal ini, Dinas Pertanian akan melakukan operasi pasar dengan kerja sama Bulog, tidak hanya untuk beras tetapi juga kebutuhan pokok lainnya.

"Selain itu, Bupati OKU Timur juga menyarankan agar produksi di Kabupaten OKU Timur sebagian besar tidak dijual keluar daerah, dan sebagian disimpan untuk menjaga ketersediaan pangan di OKU Timur," tutupnya. (lid/end)

Sumber: