Dari Lapas Martapura, Kerajinan Patung Naga Dipesan Hingga Jakarta dan Bali

Dari Lapas Martapura, Kerajinan Patung Naga Dipesan Hingga Jakarta dan Bali

Kerjinan patung yang dibuat oleh warga binaan lapas OKU Timur.-Foto: Sumeks-

OKU TIMUR, HARIANOKUS.COM - Produk kerajinan dari Lapas Kelas IIB Martapura mendapatkan pesanan dari daerah sejauh Jakarta dan Bali. Jenis kerajinan yang diminati meliputi patung naga, asbak, pot kembang, dan berbagai barang seni lainnya.

"Para pemesan ini biasanya adalah para penggemar seni," ujar Kepala Lapas Kelas IIB Martapura, Edi Saputra, melalui perwakilan Kasubsi Kegiatan Kerja, Dicki Novriandi, pada Selasa, 5 September 2023.

Dicki menjelaskan bahwa kerajinan tersebut adalah karya dari warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Martapura.

BACA JUGA: Dinas Pertanian OKU Timur Menyatakan Produksi Padi Tetap Stabil, Meskipun Kemarau Melanda

"Di dalam Lapas ini, selain memberikan pembinaan kepribadian, kami juga memberikan pelatihan keterampilan dan keahlian kepada WBP agar mereka memiliki bekal saat bebas kelak," tambahnya.

Selain karya seni seperti patung naga dan asbak, para warga binaan juga menerima pelatihan dalam pembuatan pot kembang, mebel, perikanan, perkolaman, hingga seni bonsai.

Saat ini, mereka sedang mengembangkan pelatihan dalam bidang las.

"Kami juga menjalin kerjasama dengan pihak ketiga seperti dinas perikanan, dinas tenaga kerja, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag)," kata Dicki.

BACA JUGA:Kakan Kemenag OKU Selatan Dukung Siswa Raih Prestasi Gemilang di KSM Nasional

Menurut Dicki, produk yang paling diminati oleh pembeli adalah patung naga dan asbak dengan berbagai motif menarik.

Salah satu hal yang membuat kerajinan ini unik adalah penggunaan bahan baku dari limbah, terutama limbah karpet telur atau kardus.

"Karpet telur ini berasal dari limbah dapur yang kemudian diolah dengan menggunakan putih, lem, kawat, dan dibentuk menjadi kerajinan seni yang indah," jelasnya.

Para pengrajin di Lapas Martapura mampu memproduksi hingga 50 buah kerajinan dalam sehari berkat keterlibatan 25-30 orang pekerja.

BACA JUGA:Cobalah Tinggalkan Rokok, Ada 9 Perubahan Positif Bisa Dirasakan Setelah Berhenti

"Pemasaran produk kerajinan ini dilakukan melalui media sosial (medsos), dan kami menerima banyak pesanan dari luar Sumatera Selatan, termasuk Jakarta dan Bali," tambahnya.

Kerajinan ini sudah berjalan selama beberapa tahun dan dipasarkan melalui media sosial Lapas, termasuk akun Instagram: lapas_martapura, Facebook: Lapas Martapura, dan website: lapasmartapura.kemenkumham.go.id.

Harga dari berbagai produk kerajinan bervariasi tergantung pada ukuran dan tingkat kerumitan pembuatannya, dengan kisaran harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 600 ribu.

"Para warga binaan akan mendapatkan gaji sebesar 10 persen dari hasil penjualan produk kerajinan mereka," pungkas Dicki. (lid/end)

Sumber: