Terbantu Karna Dominasi Petani, Jagung Jadi Primadona

Terbantu Karna Dominasi Petani, Jagung Jadi Primadona

Aan Iswanto SP, petugas PPEP di Desa Mehanggin Kecamatan Muaradua OKU Selatan-FOTO: DOK HOS-

MUARADUA, HARIANOKUS.COMBertugas sebagai penyuluh pertanian lapangan dari Pemerintah Provinsi Sumsel sudah dilakoni Aan sejak satu maret 2022 lalu, untuk wilayah Desa Mehanggin Muaradua OKUS. Selama bertugas sebagai pengarah program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), dia mengaku beruntung didesa ini karena tidak begitu terganjal kesulitan kendala.

 BACA JUGA:Dukung Program GSMP, Suport lewat Perkebunan Sayur -Sayuran

Aan sudah mengenal betul karakter masyarakat wikayah OKU Selatan khususnya wikayah Desa Mehanggin.

 

Dimana masyarakat wilayah desa ini hampir 90 persen berprofesi sebagai petani dan pekebun.

 

Basic ini juga yang ternyata pekerjaaanya selama ini untuk menyampaikan program GSMP diwilayah kerjanya tidam begitu sulit.

 

Hanya tinggal sedikit lagi saja mengarahkan masyarakat-masyarakat ini, cara bercocok tanam yang lebih tepat agar memperoleh hasil panen yang maksimal.

 

"Saat ini untuk program GSMP di Desa Mehanggin sudah berjalan baik. Karena mereka juga sudah cukup paham untuk memanfatkan lahan kosong, menjadi lahan kebun yang bermanfaat," ujarnya.

 

 BACA JUGA:Bukan sekedar Bumbu Dapur, Daun Salam Punya 10 Manfaat Untuk Kesehatan

 

Diwilayah Mehanggin, diceritakannya jika hampir dominasi masyarakat sudah berprofesi sebagai petani dan petani kebun.

 

Dimana di desa ini hampir seluruh hamparan tanah, terisi kebun kebun seperti sawah padi, kebun kopi, dan kebun jagung.

 

Untuk yang paling dominan terisi saat ini, banyak masyarakat yang mengisi lahan tanahnya dengan kebun jagung.

 

Kebun jagung jadi primadona, lantaran harga jual jagung kering saat ini dari petani cukup menggiyurkan. Yakni di kisaran Rp 5300 perkilo.

 

 BACA JUGA:Fokus Bahas Persiapan Pemilu 2024 Yang Aman, Damai, dan Kondusif Di OKU Selatan

 

"Jadi memang banyak sekali, masyarakat yang beralih berkebun jagung. Dari misal sebelumnya kebun karet atau kopi, diganti dengan kebun jagung. Karena memang harganya cukup bagus untuk petani," ujarnya.

 

Lalu bagaimana dengan perkebunan lain seperti sayuran dan lainya.

 

Dimana progam GSMP ini juga lebih banyak mengarahkan untuk masyarakat memanfaatkan lahan untuk menanam kebutuhan pokok sehari-hari.

 

 BACA JUGA:Bahas Program Peningkatan Sektor Pertanian Di OKU Selatan

 

"Kalau sayuran dan lainnya juga banyak. Tetapi warga disini memanam sayuran seperti cabai, bayam, terong, atau lainya sebagai lahan selang. Mereka banyak menanam dengan menyisihkan sebagian petak tanah dikebun jagung atau rumahnya, untuk ditanam sayur-sayuran tersbut," ungkapnya.

 

"Jadi memang program tersebut sudah tersampaikan, karena untuk kebutuhan sehari-hari seperti sayuran mereka juga sudah terpenuhi. Namun untuk fokus pekerjaaan kebun mereka mengarahkan ke tanaman pokok seperti jagung atau kopi," bebernya.

 

 BACA JUGA:Bupati Sambut Hangat Kepulangan Jama'ah Umrah OKUS

 

Untuk wilayah Mehanggi, sejak satu tahun kebelakang sudah pernah mendapat suport bantuan-bantuan dari program GSMP.

 

Adapun bantuan yang diterima masyarakat yakni seperti tong untuk budidaya ikan, kemudian bibit ikan dan bantuan lainya.

 

Dari bantuan ini, ada sebagian masyarakat yang berhasil mendapat panen cukup maksimal, namun tentu ada juga yang kurang berhasil.

 

Hal tersebut sambungnya, sudah menjadi hal lumrah dan biasa dalam setiap pekerjaaan.

 

 BACA JUGA:Sanggar Tari Putri Seminung Raih Gelar Favorite di Lomba Tari Tradisi Sriwijaya di Palembang 2023

 

"Yah, kalau saat ini yang menjadi harapan dari masyarakat, tentunya suport dari pemerintah untuk program ini ditambah lagi. Khususnya bantuan bibit-bibit bantuan sektor peternakan, dan juga untuk sektor perkebunan yakni bibit jagung. Bantuan bibit jangung sangat dinanti masyarakat, karena memang jadi kebutuhan yang bisa dimaksimalkan masyarakat dan memang harganya yang mahal saat ini," pungkasnya. (*)

 

Sumber: