Mencengangkan! Aksi Berani dan Spiritual Seni Bela Diri Debus Baduy Labak Banten

HARIANOKUS.COM - Kesenian Debus Baduy Labak Banten adalah sebuah tradisi unik yang muncul dari suku Baduy, yang terletak di wilayah Banten.

Kesenian Debus biasanya dipentaskan sebagai bagian dari acara perayaan atau upacara adat mereka.

Debus merupakan seni bela diri yang menggabungkan gerakan tari, musik dan pertunjukan keberanian.

Pada umumnya, Debus dinyanyikan dengan mengiringi alat musik tradisional khas Sunda seperti kendang, gamelan, dan rebana.

Namun, Debus Baduy Labak Banten memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari Debus di daerah lain.

BACA JUGA:Advan Tab Sketsa 3, Menggurat Kreativitas di Era Digital dengan Harga Terbaik

Para penampil Debus Baduy Labak Banten melakukan aksi-aksi spektakuler seperti, menari diatas pecahan kaca, atau meraih kepala penonton yang diberikan dengan tangan kosong, tanpa menggunakan alat bantu apapun.

Mereka percaya bahwa aksi tersebut membutuhkan kekuatan spiritual yang kuat, dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki ilmu kesaktian khusus.

Meskipun terlihat berbahaya, para penampil Debus Baduy Labak Banten telah dilatih dan memiliki kemampuan khusus untuk melakukan aksi-aksi tersebut dengan aman.

BACA JUGA:Proses Re-Akreditasi Puskesmas oleh Dinas Kesehatan OKU Selatan Menuju Pelayanan Kesehatan Berkualitas

Aksi-aksi spektakuler tersebut tentu saja membuat pertunjukan ini menjadi sangat menarik dan memukau bagi yang menyaksikannya.

Tidak mengherankan jika Debus Baduy Labak Banten sering diundang untuk tampil di berbagai acara di seluruh Indonesia.

Namun, meskipun semakin populer, kesenian Debus Baduy Labak Banten masih sangat jarang dipentaskan di pusat kota Banten.

Kebanyakan penampilan Debus Baduy Labak Banten hanya bisa ditemukan di wilayah pedesaan Banten, tempat para suku Baduy tinggal.

Kesenian Debus Baduy Labak Banten adalah contoh dari kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan terus ditampilkan.

Melalui pertunjukan Debus Baduy Labak Banten, kita dapat mempelajari dan menghargai kebudayaan Indonesia yang beragam dan unik. (*)

Sumber: