Rutin Panen, Mudah Dijual Warga Tetap Tekuni Pisang

Rutin Panen, Mudah Dijual Warga Tetap Tekuni Pisang

Kebun Pisang milik Warga OKU Selatan.-Foto: Hamdal Hadi/HOS-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Rutin panen serta mudah dalam penjualan, Mulyadi (38), warga Desa Bumi Agung Jaya, Kecamatan Buay Rawan, Kabupaten OKU Selatan terus menekuni perkebunan pisang.

Pasalnya, ia sempat beralih dengan menekuni cocok tanam jagung, lantaran beberapa bulan belakang ini mengalami kemarau panjang sehingga sempat terganggu sehingga ia lebih memilih kembali menekuni kebun pisang.

Selain itu juga nilai jual pisang terkhusus jenis Ambon Masih terbilang tinggi dengan harga Rp. 3.000 per kilo. Tak hanya itu, sistem panen pun secara tetus menerus dalam 1 pekannya.

"Dulu memang kami ada kebun pisang, tapi karena harga pisang turun dan harga jagung yang tinggi maka kami pun beralih tanam jagung," ucapnya.

Dikatakannya, sejak beberapa bulan belakangan ini kemarau panjang yang mengakibatkan tanaman jagung menjadi terganggu, sehingga kami pun kembali mengurus kebun pisang.

BACA JUGA:Wisatawan Melonjak, Akses Lalu Lintas Kendaraan Menuju Kawasan Ranau Sempat Macet

BACA JUGA: TECNO SPARK 20 Series meluncur di Pasar, Dengan Fitur Terbaru dan Harga Terjangkau apa Kehebatannya?

"Piaang Ambon yang tinggi sekarang sampai Rp.3.000, pisang jenis Nangka Rp.8.00, pisang Muli Rp. 1.000 dan pisang raja juga termasuk tinggi, tapi susah panen," ucapnya.

Dari beberapa jenis pisang memang yang cepat panen itu jenis pisang muli dan pisang ambon, tapi yang lebih mudah menjualkannya jenis pisang muli.

Dikatakan dia juga,jika pisang ini kemenangannya, bisa hampir setiap hari panen. Berbeda dengan jagung cuma satu kali tanam 1 kali panen, kalau pisang tidak karena sifatnya berkumpul.

“Selain itu juga, kebutuhan pisang ini terus digunakan, karena memang para pengelola banyak tempat mengoptimalkan seperti ke Palembang, Lampung dan bahkan ke Jawa," tandasnya. (Dal)

 

Sumber: