Jembatan Desa Tanjung Raya Terabas Banjir, Jalur Akses Terputus di Tengah Terjangnya Musibah Alam
Curah hujan tinggi mengakibatkan Jembatan Gantung di Desa Tanjung Raya, Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), Kabupaten OKU Selatan putus total, Selasa 14 Mei 2024.-Foto: Hamdal Hadi/HOS-
MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Hari ini, tanggal 14 Mei 2024, menjadi saksi bisu dari peristiwa tragis yang menimpa Jembatan Gantung di Desa Tanjung Raya, Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), Kabupaten OKU Selatan.
Curah hujan yang tinggi telah mengakibatkan jembatan tersebut putus total, terhempas oleh kekuatan luapan Sungai Komering yang melanda wilayah tersebut.
Sebuah kejadian yang tidak hanya menciptakan kerusakan fisik, tetapi juga mengancam kehidupan sehari-hari warga.
Menurut Dedi, seorang warga setempat, jembatan yang merupakan jalur utama akses bagi warga Desa Tanjung Raya menuju perkebunan mereka kini hanya tinggal sisa-sisa tali sling, dengan papan-papan yang sudah hancur terbawa arus banjir.
BACA JUGA:Peringati HUT IBI, Dinas PPPAPPKB Berikan Pelayanan KB Gratis
"Curah hujan yang terus menerus sejak siang hingga malam telah membuat jembatan putus total. Ini merupakan musibah besar bagi kami karena mayoritas warga di sini bergantung pada akses tersebut untuk mencapai kebun mereka," ungkap Dedi dengan nada prihatin.
Perkebunan menjadi tulang punggung ekonomi bagi sebagian besar penduduk Desa Tanjung Raya.
Setiap hari, puluhan bahkan ratusan warga melintasi jembatan tersebut untuk merawat tanaman mereka, memanen hasil pertanian, dan menjualnya sebagai mata pencaharian utama.
Namun, dengan terputusnya jalur akses ini, kehidupan sehari-hari mereka pun terancam lumpuh.
BACA JUGA:Pemerintah OKU Selatan Terapkan Pembatasan Musik pada Acara Hajatan untuk Cegah Peredaran Narkoba
"Jembatan itu sangat penting bagi kami. Sekarang dengan kondisi seperti ini, kami benar-benar merasa kehilangan dan bingung harus bagaimana," ujar Dedi, mencerminkan kegelisahan yang dirasakan oleh banyak warga desa lainnya.
Kondisi ini tentu saja menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat. Upaya untuk merestorasi jembatan dan memulihkan akses ini menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan dan rekonstruksi pasca-banjir.
Namun, proses tersebut tidak dapat dilakukan dengan cepat dan mudah mengingat tingkat kerusakan yang cukup parah dan kondisi alam yang masih belum stabil.
BACA JUGA:Waduh! Gegara Lumpur Sejumlah Mobil Dinas Terjebak di Depan Rumah Dinas Bupati
Sumber: